Keliru Jelaskan Konsep Trinitas, Puluhan Buku PPKn SMP Kudus Ditarik

Keliru Jelaskan Konsep Trinitas, Puluhan Buku PPKn SMP Kudus Ditarik

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 03 Agu 2022 14:35 WIB
Kepala SMPK Kanisius Kudus, Herry Christanto, saat menunjukkan kesalahan konsep Trinitias pada buku PPKn, Rabu (3/8/2022).
Kepala SMPK Kanisius Kudus, Herry Christanto, saat menunjukkan kesalahan konsep Trinitias pada buku PPKn, Rabu (3/8/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Kudus -

Kesalahan dalam menjelaskan konsep Ketuhanan dan Trinitas dalam agama Kristen Protestan pada buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ditemui sekolah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pihak sekolah pun menarik sementara buku yang salah tersebut.

Hal ini terjadi di SMPK Kanisius, Jalan Yos Sudarso, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota. Pihak sekolah menarik sementara buku PPKn untuk SMP kelas VII yang sudah terlanjur dibagikan kepada para siswa.

"Untuk sementara ini yang kami lakukan menarik buku tersebut sementara tidak digunakan terlebih dahulu, dan guru PPKn menggunakan materi secara mandiri," jelas Kepala SMPK Kanisius, Herry Christanto, kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herry mengatakan temuan ini bermula saat guru PPKn sedang memeriksa bahan ajar. Ketika itu ditemui pada halaman 78 dan 79. Herry menyebut penjelasan tentang konsep Ketuhanan dan Trinitas dalam agama Kristen Protestan tidak sesuai dengan apa yang diyakini penganut Kristen Katolik dan Kristen Protestan.

"Pada awalnya dari guru PPKn kami ketika mempersiapkan materi pembelajaran, mencoba mengecek buku pakai yang dari Kementerian, lalu menemukan ternyata di halaman 78-79 tentang Kebhinekaan Indonesia, itu penjelasan agama Kristen Protestan dan Katolik itu tidak sesuai dengan apa yang diyakini penganut Kristen Katolik dan Kristen Protestan terkait konsep tritunggal," terang dia.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan buku PPKn itu ada 59 buah. Itu sesuai jumlah siswa yang ada di SMPK Kanisius Kudus. Pihak sekolah juga telah membagikan buku tersebut kepada siswa. Alhasil, pihak sekolah menarik kembali buku tersebut.

Kepala SMPK Kanisius Kudus, Herry Christanto, saat menunjukkan kesalahan konsep Trinitias pada buku PPKn, Rabu (3/8/2022).Kepala SMPK Kanisius Kudus, Herry Christanto, saat menunjukkan kesalahan konsep Trinitias pada buku PPKn, Rabu (3/8/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

"Total yang beredar di siswa ada 59 buku, ini sudah kembali sekitar 30 buku. Sampai saat ini kami pihak sekolah belum mendapatkan surat edaran dari Kemendikbud maupun dari Dinas Pendidikan Kabupaten," jelasnya.

Meski demikian, kata Herry aktivitas belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa. Guru diminta untuk membuat materi secara mandiri.

"Kegiatan KBM karena ini materi di semester, ini berjalan seperti biasa belum sampai ke materi itu. Karena kebetulan guru PPKn menyiapkan materinya menemukan hal itu, untuk sementara kita hentikan dahulu penggunaan bukunya. Dan untuk pembelajaran kita berjalan seperti biasanya," terang Herry.

Herry berharap agar ke depan kejadian itu tidak terulang lagi.

"Harapannya ada buku pengganti dari buku yang ada, dengan konsep yang sesuai baik dari konsep pengarah atau Kementerian bisa melakukan kroscek dahulu pihak terkait. Kalau soal kaitannya soal keagamaan bisa mengecek mungkin lembaga keagamaan bisa memastikan sebelum disalurkan menjadi bahan ajar," harap dia.

Halaman selanjutnya, tanggapan Disdikpora Kudus...

Tanggapan Disdikpora Kudus

Terpisah, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Zubaidi, mengatakan pihaknya belum menerima surat edaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terkait dengan penarikan buku PPKn tersebut. Pihaknya pun mengimbau kepada guru ajar untuk memberikan koreksi kesalahan tersebut saat mengajar.

"Kami belum menerima edaran dari Kementerian. Seandainya nanti dari sana harus ditarik seperti itu. Temuan setahu saya baru kali ini. Harapannya guru itu menerima buku dikoreksi dulu dibaca dulu mungkin ada yang tidak pas itu, sehingga bisa diralat atau sebagainya," jelas Zubaidi ditemui di kantornya siang ini.

"Kami sudah berkoordinasi dengan MGMP PPKn intinya bahwa buku itu terlanjur dibeli dan dibagikan nanti cukup diralat di halaman yang salah itu saja," sambung dia.

Zubaidi menjelaskan jumlah buku PPKn yang sudah dibeli ada 7.877 buku. Buku tersebut untuk siswa SMP kelas VII.

"Dan yang salah tidak banyak, hanya satu lembar dan hanya beberapa kata yang salah. Jadi cukup diralat oleh gurunya masing-masing," pungkas dia.

Kemendikbud Tarik Buku

Diberitakan sebelumnya, Kemendikbudristek menarik dan merevisi buku PPKn terkait kesalahan dalam menjelaskan konsep Ketuhanan dan Trinitas dalam agama Kristen Protestan.

"Kami mengapresiasi masukan, saran, dan koreksi untuk perbaikan berkelanjutan terkait buku-buku pendidikan," kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, dalam keterangan tertulis, Rabu (27/7).

Buku tersebut kini sedang dikaji ulang oleh Pusat Perbukuan Kemendikbudristek. Nantinya, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek segera memperbaiki sesuai masukan yang diterima dari berbagai pihak, khususnya mengenai penjelasan tentang Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik.

Dalam proses perbaikan, Pusat Perbukuan akan melibatkan perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia.

"Buku versi elektronik yang beredar sudah kami tarik dan segera kami ganti dengan edisi revisi. Pencetakan versi lamanya sudah kami hentikan. Untuk pencetakan selanjutnya akan menggunakan edisi revisi," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads