Ancaman Corona di Tengah Pesta Olahraga Difabel Terbesar Se-Asia Tenggara

Round-Up

Ancaman Corona di Tengah Pesta Olahraga Difabel Terbesar Se-Asia Tenggara

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 03 Agu 2022 06:30 WIB
Atlet Boccia Indonesia Suci Kirana Dewi (kanan) mengukur jarak bola saat menghadapi atlet Boccia Indonesia Yulia Widya Pangestika pada ASEAN Para Games 2022 nomor Womens Individual B3 di FKOR UNS Sports, Solo, Jawa Tengah, Minggu ( 31/7/2022). Dalam pertandingan tersebut Suci kalah dengan skor 1-0, 1-0, 0-2, dan 0-3. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
ASEAN Para Games (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA).
Solo -

Gelaran pesta olahraga atlet difabel terbesar se-Asia Tenggara, ASEAN Para Games di Solo sedikit 'terganggu' dengan adanya sejumlah partisipan yang terpapar COVID-19. Temuan virus Corona pada atlet maupun offisial ini kali pertama diketahui, Senin (1/8).

Dimana disebutkan ada 10 atlet ASEAN Para Games XI 2022 yang positif COVID-19 hasil tes antigen. Selanjutnya, mereka pun diisolasi di tempat karantina selama lima hari.

Sehari setelah temuan tersebut, jumlah partisipan yang terpapar COVID-19 bertambah. Hari ini, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menyebutkan bahwa ada 17 partisipan APG terpapar COVID-19. Jumlah tersebut merupakan atlet dan ofisial kontingen dari berbagai negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengatakan 17 orang tersebut berada di Semarang dan Solo. Sedangkan jumlah 10 orang yang sebelumnya terpapar COVID-19 di Semarang, sebagian sudah sembuh.

"Sekarang totalnya ada 17 orang, atlet dan ofisial dari 7 negara. Kemarin yang Semarang itu sebagian sembuh. Sekarang rinciannya 14 orang di Solo, 3 di Semarang," kata Ning, sapaannya, saat ditemui di Media Center ASEAN Para Games 2022, Selasa (2/8/2022).

ADVERTISEMENT

Terkait kontak erat dari 17 orang tersebut, Ning memastikan sudah selesai melakukan tracing dan tes swab. Petugas terus memantau kondisi atlet dan ofisial yang terpapar COVID-19.

"Tracing sudah selesai. Yang terpapar sedang menjalani karantina lima hari di hotel masing-masing. Kondisi mereka sehat," ungkap dia.

Ketua Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee (Inaspoc), Gibran Rakabuming Raka, mengatakan penanganan COVID-19 menjadi hal terpenting dalam pelaksanaan ASEAN Para Games 2022. Dia mengaku telah melakukan antisipasi agar virus tidak semakin menyebar.

"Yang paling penting kita perhatikan adalah COVID-19 ya. Yang jelas kita sudah pisahkan yang sehat dan yang sakit. Kami ingatkan masker, prokes, dan kita lakukan tes swab," pungkasnya.

Lokasi Penyebaran COVID-19 Ditelusuri

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut kondisi para atlet ASEAN Para Games (APG) XI 2022 di Semarang yang terpapar COVID-19 disebut sudah makin membaik. Mayoritas atlet tersebut tidak mengalami gejala.

Ganjar mengatakan dari laporan yang masuk sebenarnya ada 11 atlet yang terpapar COVID-19. Satu orang sempat dirawat di RS KRMT Wongso Negoro (RSWN) dan 10 lainnya diisolasi di tempat karantina gedung milik Provinsi Jawa Tengah.

"Minggu kemarin itu dilaporkan ke saya dari 11 atlet yang terkena saat ini ada dirawat di RSWN itu tinggal satu orang, sisanya sepuluh orang ini kita isolasi di balai provinsi karena kondisinya sebenarnya membaik," kata Ganjar di kantornya, Selasa (2/8/2022).

Ganjar masih mendalami di mana para atlet itu terpapar. Para atlet yang terpapar mayoritas dari luar negeri, dimungkinkan mereka terpapar saat perjalanan ke Indonesia.

"Karena ini beberapa di antaranya memang orang asing, mungkin pada saat mereka melakukan perjalanan itu, tapi masih dalam pantauan," tegasnya.

Ganjar juga menjelaskan aturan dari APG 2022 cukup ketat sehingga ketika ada yang terpapar COVID-19 langsung dilakukan isolasi.

"Memang cukup ketat ya kalau positif ya jelas tidak boleh main," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Abdul Hakam menyebut ada sekitar 10 orang atlet ASEAN Para Games XI 2022 positif COVID-19 hasil tes antigen dan diisolasi di tempat karantina selama lima hari.

"Ya kurang lebih ada 10, tapi memang tanpa bergejala mereka. Mereka karena tidak ada keluhan kita karantina, karantina di Bapelkes," kata Hakam saat ditemui di kantornya, Jalan Pandanaran, Semarang, Senin (1/8).




(apl/aku)


Hide Ads