Nyaris Telat, Ganjar dan Gibran Ikuti Kirab 1 Suro di Mangkunegaran

Nyaris Telat, Ganjar dan Gibran Ikuti Kirab 1 Suro di Mangkunegaran

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Jumat, 29 Jul 2022 21:17 WIB
Ganjar Pranowo mengikuti kirab malam 1 Suro di Mangkunegaran, Jumat (29/7/2022).
Ganjar Pranowo mengikuti kirab malam 1 Suro di Mangkunegaran, Jumat (29/7/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikjateng
Solo -

Puro Mangkunegaran memperingati malam pergantian tahun Jawa 1 Suro dengan menggelar Kirab Pusaka. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turut mengikuti kirab dengan berjalan mengelilingi kawasan Mangkunegaran.

Rangkaian upacara kirab ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Saat prosesi dimulai, Ganjar dan Gibran masih belum terlihat hadir.

Sekitar pukul 19.30 WIB, kirab dilepas oleh KGPAA Mangkunegoro X dengan memberikan perintah kepada cucuk lampah atau pemimpin kirab. Selaku cucuk lampah ialah KRMH Roy Rahajasa Yamin yang merupakan kakak sepupu Mangkunegoro X.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru pada pukul 19.45 WIB, rombongan Ganjar dan Gibran tiba di Mangkunegaran. Saat itu sebagian rombongan sudah berangkat. Mereka segera bergabung dengan rombongan yang bersiap untuk berjalan.

Kirab berlangsung melewati rute sepanjang sekitar 2 km. Keluar dari Mangkunegaran, peserta kirab berbelok ke kanan melewati Jalan Ronggowarsito, berbelok ke Jalan Kartini, Jalan RM Said, Jalan Teuku Umar, kembali ke Jalan Ronggowarsito dan kembali masuk ke Mangkunegaran.

ADVERTISEMENT

Selama perjalanan, para peserta tidak mengenakan alas kaki dan dilarang berbicara. Kirab ini juga disebut sebagai tapa bisu.

"Kali ini yang dikirab ada empat pusaka, yaitu tiga buah tombak dan satu joli. Prosesinya sama seperti tahun-tahun lalu," kata koordinator seksi Kirab Pusaka Dalem Puro Mangkunegaran, Bambang Suhendro, Jumat (29/7/2022).

Sementara itu, Pelaksana Tugas Pengageng Kantor Pariwisata Puro Joko Pramudyo, menjelaskan alasan kirab dilakukan tanpa alas kaki dan dilarang berbicara.

"Maknanya bahwa manusia selalu berhubungan dengan bumi dan manembah (berbakti atau mengabdi) kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dalam keadaan suci dan sebagai bentuk penguasaan diri agar tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain," ujarnya.

Selain Kirab Pusaka Dalem, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi semedi di Pendapa Agung dan Paringgitan Puro Mangkunegaran hingga Sabtu (30/7) dini hari.




(ahr/apl)


Hide Ads