Siswa SMP di Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, terpaksa menggunakan truk untuk berangkat dan pulang sekolah lantaran tidak ada angkutan umum. Rupanya kondisi ini tidak hanya dirasakan di Kecamatan Pandanarum.
Kepala Dinas Perhubungan Banjarnegara Muhammad Iqbal mengatakan kondisi geografis Banjarnegara membuat tidak semua desa terjangkau angkutan umum.
"Selain di Kecamatan Pandanarum masih ada di daerah lain. Salah satunya di Desa Kebutuh Jurang. Karena angkutan hanya sampai di pasar di Kebutuh Duwur," kata Iqbal saat dihubungi detikJateng, Selasa (26/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut persoalan keberadaan angkutan umum yang belum bisa menjangkau semua desa menjadi prioritas untuk segera ditindaklanjuti. Terutama untuk transportasi siswa sekolah.
"Hal seperti ini pemerintah memang harus hadir. Terutama untuk anak sekolah jangan sampai ada anak yang akhirnya tidak sekolah karena tidak ada angkutan umum," ujarnya.
Iqbal akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah pengusaha jasa angkutan umum.
"Tentu kami akan berkoordinasi dengan beberapa pihak. Seperti pengusaha angkutan. Karena tidak mungkin pemerintah melakukan pengadaan angkutan. Di sisi lain juga dilihat dari sisi usaha, jangan sampai ada yang dirugikan," ujarnya.
Terkait angkutan umum yang menghubungkan wilayah Pandanarum-Banjarnegara, sebelumnya sudah dibahas dan sudah disetujui oleh mantan Plh Bupati Banjarnegara. Pihaknya mengaku akan terus menindaklanjuti rencana tersebut.
"Kami sudah ajukan kepada Pak Plh (Bupati Banjarnegara) kemarin. Dan sudah disetujui. Nanti rutenya Pandanarum, Kalibening, Banjarmangu, Banjarnegara. Itu seperti angkutan desa yang tertutup," imbuhnya.
(rih/sip)