'Truk Sekolah' Siswa di Pandanarum Banjarnegara, Guru: Tak Ada Angkutan Umum

'Truk Sekolah' Siswa di Pandanarum Banjarnegara, Guru: Tak Ada Angkutan Umum

Uje Hartono - detikJateng
Selasa, 26 Jul 2022 12:10 WIB
Siswa SMP di Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, memanfaatkan truk untuk berangkat sekolah karena tidak ada angkutan umum, Selasa (26/7/2022).
Siswa SMP di Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, memanfaatkan truk untuk berangkat sekolah karena tidak ada angkutan umum, Selasa (26/7/2022). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Truk sekolah menjadi satu-satunya kendaraan untuk antar jemput siswa sekolah di SMPN 1 Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. Meski bukan sesuai peruntukannya, namun pihak sekolah mengaku terbantu dengan adanya 'truk sekolah' tersebut.

"Alhamdulillah ada masyarakat yang punya inisiatif antar jemput anak. Meski menggunakan truk," ujar guru SMPN 1 Pandanarum, Khamdiyah, saat ditemui di tempat kerjanya, Selasa (26/7/2022).

Ia mengatakan selama ini tidak ada angkutan umum yang bisa digunakan siswa untuk berangkat dan pulang sekolah. Di sisi lain, tidak semua orang tua memiliki sepeda motor untuk mengantar anaknya berangkat sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini memang tidak ada angkutan umum. Kalau tidak ada truk yang antar sekolah bingung. Karena tidak semua orang tua punya sepeda motor yang bisa antar anaknya ke sekolah," ungkapnya.

Siswa SMP di Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, memanfaatkan truk untuk berangkat sekolah karena tidak ada angkutan umum, Selasa (26/7/2022).Siswa SMP di Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, memanfaatkan truk untuk berangkat sekolah karena tidak ada angkutan umum, Selasa (26/7/2022). Foto: Uje Hartono/detikJateng

Meski demikian, Khamdiyah tidak memungkiri jika beberapa siswa kerap naik truk di pagar bak. Hal tersebut akan membahayakan anak, apalagi kondisi jalan tidak semuanya halus.

ADVERTISEMENT

"Kadang saya sering lihat banyak yang naik di pagar, ada yang 'nggandul'. Biasanya guru yang melihat langsung mengejar truk dan memperingati anak agar tidak duduk di pagar bak truk," kata dia.

Sopir truk sekolah di Kecamatan Pandanarum, Kardi, mengatakan sudah menggeluti antar jemput anak sekolah sejak tahun 2000-an. Hanya saat pandemi COVID-19, ia berhenti lantaran anak sekolah dari rumah.

"Mulainya sebenarnya sudah lama, sejak tahun 2000-an sudah mulai. Tapi kemarin sempat berhenti pas pandemi. Ini sekarang mulai lagi," ujarnya.




(rih/mbr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads