Bukan bus sekolah, namun truk sekolah yang selalu ditunggu puluhan siswa di Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, tiap pagi. Para siswa terpaksa naik truk saat berangkat dan pulang sekolah lantaran tidak ada angkutan umum.
Seperti hari-hari sekolah sebelumnya, para siswa SMP di Kecamatan Pandanarum setia menunggu truk sejak pagi buta. Mereka takut jika sampai ketinggalan' truk sekolah'. Mengingat truk ini menjadi satu-satunya kendaraan yang mengantarkannya ke sekolah.
"Sebelum jam 6 pagi, saya sudah di pinggir jalan. Kalau sampai terlewat sudah bingung berangkat ke sekolahnya bagaimana," ujar Selviana Safira, siswa kelas VII di SMPN 1 Pandanarum, Banjarengara, Selasa (26/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku tidak takut meski berangkat dan pulang sekolah naik 'truk sekolah'. Hanya saat turun hujan, ia bersama teman-temannya terpaksa hujan-hujanan di bak truk belakang.
"Kalau takut sih tidak. Malah senang ramai-ramai dengan teman-teman. Tapi kalau pas hujan, terpaksa hujan-hujanan di belakang," ungkapnya.
![]() |
Siswa SMPN 1 Pandanarum lainnya, Bayu terpaksa naik 'truk sekolah' saat berangkat dan pulang sekolah lantaran tidak ada angkutan umum. Jarak tempuh dari rumahnya ke sekolah sekitar 6 kilometer.
"Karena tidak ada angkutan umum. Satu-satunya hanya naik truk ini. Kalau jarak dari rumah sekitar 6 kilometer," sebutnya.
Sementara itu, sopir 'truk sekolah' di Kecamatan Pandanarum, Kardi, mengatakan ide awal mengantarkan anak sekolah lantaran kasihan kepada anak sekolah. Mengingat di daerahnya tidak ada angkutan umum. Padahal jarak antara rumah ke sekolahan sampai 6 kilometer lebih.
"Ide awalnya karena kasihan. Jadi agar anak bisa tetap sekolah, saya memutuskan untuk menggunakan truk untuk mengantar sekolah," ujarnya.
Setiap hari, sedikitnya ada 30 anak yang menggunakan jasa 'truk sekolah' milik Kardi. Biasanya ia berkeliling desa untuk menjemput anak di depan rumah atau di depan gang.
"Rata-rata 30 anak yang rutin ikut truk saya. Mereka menunggu di depan rumah nanti saya jemput," terangnya.
Satu anak, dikenai tarif sebesar Rp 5 ribu untuk berangkat dan pulang sekolah. Ia juga sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memberitahu jam pulang sekolah.
"Tarifnya Rp 5 ribu per anak. Itu sudah ongkos berangkat dan pulang. Biasanya setelah antar, saya pergi nanti pas sudah jam pulang sekolah dikabari sama guru," tuturnya.
(rih/mbr)