Kebo Bule Keraton Solo Mati-Kena PMK, Kandang Masih Ramai Dikujungi Warga

Kebo Bule Keraton Solo Mati-Kena PMK, Kandang Masih Ramai Dikujungi Warga

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Jumat, 22 Jul 2022 19:55 WIB
Kandang kebo bule Keraton Solo sisi timur, Jumat (22/7/2022).
Kandang kebo bule Keraton Solo sisi timur, Jumat (22/7/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng
Solo -

Seekor kebo bule milik Keraton Kasunanan Surakarta mati dengan indikasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Meski demikian, kandang kebo bule masih ramai dikunjungi warga yang ingin memberi makan kerbau.

Untuk diketahui, ada tiga kandang kebo bule di Alun-alun Kidul. Satu kandang berada di sitinggil. Dua lainnya berada di sudut tenggara alun-alun.

Dua kandang ini bersebelahan, namun antara kandang sisi timur dan barat diberi pembatas. Adapun enam ekor kerbau yang saat ini masih terpapar PMK berada di sisi barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJateng, Jumat (22/7/2022) sore, kandang-kandang kebo bule masih ramai dikunjungi warga. Pedagang pakan kerbau pun masih berjualan.

Namun demikian, warga dilarang memberi makan kerbau yang berada di kandang sisi barat. Para pengunjung pun hanya memberi makan kerbau di kandang timur.

ADVERTISEMENT

Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dani Nur Adiningrat, sebelumnya sudah mengimbau masyarakat agar tidak mendekati kandang dan memberi pakan kerbau.

Kandang kebo bule Keraton Solo sisi barat, Jumat (22/7/2022).Kandang kebo bule Keraton Solo sisi barat, Jumat (22/7/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng

Dikonfirmasi kembali masalah tersebut, Dani mengaku belum memantau kandang kebo bule sore ini. Namun dia tetap mengimbau warga tidak memberi terlebih dahulu untuk mengantisipasi penularan PMK.

"Nggak (tidak boleh mendekati kandang kerbau). Nanti saya cek dahulu," kata Dani, Jumat (22/7).

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Solo, Eko Nugroho Isbandijarso, juga merekomendasikan agar masyarakat tidak terlalu dekat ke kandang kerbau.

"Masyarakat sebaiknya jangan terlalu dekat. Bukan karena bisa tertular, tapi bisa membawa virus, mungkin kalau di rumah punya ternak bisa tertular," katanya.




(rih/sip)


Hide Ads