Video yang memperlihatkan puluhan prajurit TNI dengan sopir angkot di Sukabumi, Jawa Barat, viral di media sosial. Bagaimana duduk perkaranya?
Dikutip dari detikJabar, Rabu (20/7/2022), di dalam video itu dinarasikan anggota TNI turun setelah melihat komandan batalyonnya yang diduga dianiaya beberapa orang sopir angkot trayek 09.
"Peristiwa itu berar Yudhi Heriyanto diserempet oleh kendaraan anwal saat kendaraan yang ditumpangi Danyon 310 Mayogkot 09," tulis teks dalam video itu seperti dilihat detikcom, Selasa (19/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, video itu juga menarasikan kronologi kejadian dugaan pengeroyokan tersebut. Disebutkan jika ajudan dan sopir Danyon melawan sopir.
Sementara Danyon Yudhi yang berusaha melerai, dinarasikan tiba-tiba mendapatkan serangan dari sopir angkot lain sehingga perkelahian pun diduga tak dapat dihindari.
Dari video tersebut juga terlihat puluhan pasukan mengerubuti angkot di sebuah SPBU. "Sebanyak 5 orang pelaku pengeroyokan Danyonif 310 berhasil diamankan di lokasi," lanjut tulis narasi dalam video tersebut.
Saat dimintai konfirmasi soal video itu, Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto mengungkap adanya salah paham.
"Salah paham saja, sudah selesai," ucap Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto kepada detikJabar, kemarin.
Arie tak menjelaskan secara rinci terkait kronologi peristiwa tersebut. Namun, kata dia, saat itu Danyon 310 tengah berusaha melerai pertikaian.
"Cuma mungkin terdengar oleh prajuritnya berbeda. Tapi sudah selesai," katanya.
"Sudah, sudah damai. Sudah kondusif juga. Dari kemarin kondusif juga kok," kata dia.
Komandan Yonif 310/KK Mayor Inf Yudhi Haryanto buka suara di halaman selanjutnya...
Diwawancara terpisah, Komandan Yonif 310/KK Mayor Inf Yudhi Haryanto menceritakan kronologi kejadian viral tersebut. Yudhi mengatakan awalnya ia dalam perjalanan pulang setelah menghadiri acara pribadi di Jakarta pada Minggu (17/7). Pada saat itu, ia menggunakan kendaraan pribadi dan tanpa seragam atau atribut TNI.
Dia bercerita kondisi lalu lintas yang dilaluinya padat. Bahkan, kata dia, perjalanan dari GT Cigombong menuju Cicurug saja membutuhkan waktu 3 jam. Ditambah lagi ada beberapa kendaraan beristirahat di bahu jalan sehingga menambah parah kemacetan.
Hingga akhirnya, Yudhi bercerita permasalahan dengan sopir angkot terjadi di SPBU 34.433.13, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Yudhi mengatakan angkot trayek 09 menerobos jalan (blong) dan berpapasan dengan mobilnya.
"Belok ke kiri tiba-tiba ada sopir angkot dari arah SPBU, yang ini dikasih jalan dan akhirnya depan-depanan. Kalau saya mengarahkan sopir saya ngalah dulu tapi ternyata di belakang banyak kendaraan lain," kata Yudhi di Markas Kodim 0607, Kota Sukabumi, hari ini.
Lebih lanjut, cerita Yudhi, kedua pihak saling berhadapan dan tiba-tiba ada teriakan 'keroyok keroyok' dan kata-kata 'Tentara Monyet, Tentara Anjing'. Di situlah, Yudhi turun tangan dan melerai keduanya. Dia juga sempat menyebut dirinya anggota TNI. Meski demikian, permasalahan ini dianggap sudah islah.
"Kemudian ya nggak tahu gimana ceritanya dua-duanya (sopir pribadi dan sopir angkot) turun, sama-sama cekcok tiba-tiba ada teriakan keroyok-keroyok. Saya juga sopir ini sendiri kan, kalau dikeroyok banyakan ya berani cuman daripada bonyok lebih baik saya ikut turun, saya melerai dan saya bilang saya anggota," paparnya.