Kasus penjebolan tembok Ndalem Singopuran di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, berlanjut. Kali ini pemilik lahan dan Pemkab Sukoharjo dipanggil oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) untuk dimintai keterangan.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPCB Jawa Tengah, Harun Al Rasyid, mengatakan ada tiga orang yang diperiksa hari ini. Mereka adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo dan dua orang pemilik lahan.
"Hari ini kita lakukan klarifikasi terhadap tiga orang terkait dugaan perusakan Ndalem Singopuran. Mereka adalah Kepala Dinas, sama bapak-anak pemilik lahan," kata Harun di Mapolsek Kartasura, Selasa (19/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya ada lebih dari 20 pertanyaan yang dilayangkan kepada masing-masing saksi. Hal ini dilakukan untuk melengkapi data sehingga bisa diproses ke tahap selanjutnya.
"Ada 20-an pertanyaan tadi. Kita lengkapi data dulu. Kalau lengkap nanti baru kita gelar perkara tahap satu. Semoga tidak lama," ujarnya.
Sementara itu kuasa hukum pemilik lahan, Badrus Zaman, mengatakan kliennya hanya menjalani klarifikasi. Menurutnya pemilik lahan tidak tahu status lahan yang ternyata objek diduga cagar budaya (ODCB).
"Hari ini kan hanya klarifikasi, belum ada tersangka, dan semuanya masih diduga. Termasuk tembok tersebut masih diduga cagar budaya. Yang jelas kami tidak pernah disosialisasikan terkait cagar budaya, sehingga tidak tahu," kata Badrus.
Bahkan pemilik lahan menjebol tembok itu disebut karena memiliki maksud baik. Pemilik lahan tak ingin tembok justru roboh menimpa orang.
"Itu kan tembok sudah ada yang roboh. Maksud kami itu diperbaiki biar tidak roboh mengenai orang, kan berbahaya," ungkap dia.
Diberitakan sebelumnya, tembok yang memagari kompleks Ndalem Singopuran, Kartasura, dijebol menggunakan ekskavator oleh pemilik lahan pada Jumat (8/7). Menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo, Ndalem Singopuran berstatus Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB).
Ndalem merupakan bagian dari situs Keraton Kartasura. Dahulunya, tempat ini merupakan kediaman patih bernama Singopuro.
(rih/sip)