Jenazah Pilot Golden Eagle Lettu Pnb Allan Tiba di Bekasi Sore Ini

Jenazah Pilot Golden Eagle Lettu Pnb Allan Tiba di Bekasi Sore Ini

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 19 Jul 2022 16:41 WIB
Jenazah Lettu Pnb Allan pilot golden eagle tiba di Bekasi
Jenazah Lettu Pnb Allan pilot Golden Eagle tiba di Bekasi, Selasa (19/7/2022). (Wildan/detikcom)
Solo -

Jenazah pilot pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009 Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi yang jatuh di Blora, Jawa Tengah dimakamkan di Bekasi, Jawa Barat, sore ini. Sebelumnya jenazah Lettu Allan sempat disemayamkan di Lanus Iswahjudi Madiun di Magetan, Jawa Timur.

Dilansir detikNews, jenazah dimakamkan di Blok Muslim, Pemakaman TNI AU Taman Bahagia, Selasa (19/7/2022), sore ini. Peti jenazah yang berbalut bendera merah putih dikeluarkan dari mobil jenazah untuk dibawa ke dekat liang lahad.

Kedatangan jenazah diwarnai isak tangis dari para pelayat. Sejumlah anggota TNI AU lalu melakukan upacara penghormatan terakhir. Lettu Pnb Allan dimakamkan secara militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui Lettu PNB Allan Safitra gugur dalam kecelakaan pesawat tempur T-50i Golden Eagle TT-5009 di Kradenan Blora kemarin malam. Putera dari Kolonel Kal Mujianto ini lahir di Jakarta, 2 April 1993. Allan menjadi perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015.

Lulusan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017 tersebut gugur meninggalkan seorang istri. Pesawat tempur T-50i Golden Eagle TT-5009 dilaporkan hilang kontak pukul 19.25 WIB. Sebelum hilang kontak pesawat ini sempat terbang latihan malam selama 1 jam bersama 3 skuadron Lanud Iswahjudi.

ADVERTISEMENT

Sementara proses penyisiran di lokasi kejadian Desa Nginggil, Kradenan Blora masih berlangsung hari ini. Sebanyak 180 personel gabungan, dua helikopter dan drone dikerahkan untuk menyisir radius 1 km dari lokasi jatuhnya pesawat.

Wakil Bupati Blora Tri Yuli saat diwawancara di sekitar lokasi kejadian sempat menyampaikan terima kasih kepada warga yang ikut membantu proses evakuasi.

"Terima kasih atas partisipasi warga Desa Nginggil yang ikut membantu baik itu membantu mempermudah evakuasi dan membuka akses jalan. Karena medan hutan cukup sulit dan banyak ranting pohon," ucap Tri Yuli.




(sip/aku)


Hide Ads