Petani Tambak di Margoyoso Pati Rugi Ratusan Juta Akibat Banjir Bandang

Petani Tambak di Margoyoso Pati Rugi Ratusan Juta Akibat Banjir Bandang

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 15 Jul 2022 21:41 WIB
Tambak udang dan bandeng di Margoyoso Pati tergenang karena diterjang banjir bandang. Foto diambil Jumat (15/7/2022).
Tambak udang dan bandeng di Margoyoso Pati tergenang karena diterjang banjir bandang. Foto diambil Jumat (15/7/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Jakarta -

Para petani tambak di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengaku merugi hingga ratusan juta usai banjir bandang menerjang tambaknya. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah daerah.

Untuk diketahui, tambak yang terendam banjir berada di Desa Bulumanis Lor Kecamatan Margoyoso. Lokasi tambak diapit dua sungai, yaitu Sungai Sat di sebelah utara merupakan Desa Tunjungrejo. Sedangkan sebelah selatan Sungai Suatu di Desa Bulumanis Kidul.

Berdasarkan pantauan detikJateng, tambak milik para petani masih tergenang air meski sudah mulai surut sore ini sekitar pukul 16.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampak banjir bandang ini bagi petani cukup parah, air meluap semua, campur semua, sampai ke laut," jelas salah satu petambak, Supriyadi (38) ditemui di lokasi, Jumat (15/7/2022) sore tadi.

Menurutnya total luas lahan tambak di Desa Bulumanis Lor ada 700 hektare. Sedangkan dia sendiri memiliki dua hektare tambak yang digunakan untuk budidaya udang vaname dan bandeng.

ADVERTISEMENT

Supri yang seharusnya bisa panen bulan ini terpaksa harus gigit jari karena 150 ribu ekor udang dan bandengnya hilang diterjang banjir bandang.

"Potensi kerugian udang Rp 150 juta. Kalau bandengnya lebih mahal lagi," katanya mengeluh.

Tambak udang dan bandeng di Margoyoso Pati tergenang karena diterjang banjir bandang. Foto diambil Jumat (15/7/2022).Tambak udang dan bandeng di Margoyoso Pati tergenang karena diterjang banjir bandang. Foto diambil Jumat (15/7/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Petani tambak lainnya, Saiful Mujab juga mengaku mencapai puluhan juta akibat tambaknya tergenang banjir. Dia harusnya memanen bisa 4 ton ikan bulan ini, namun kini tergenang banjir. Kerugian ditaksir pun mencapai Rp 55 juta.

"Harga per kilo Rp 22 ribu itu untuk ikan nila, targetnya panen ini bisa 4 ton, tapi gagal," jelasnya.

Dia pun berharap agar ada perhatian dari pemerintah daerah. Dia berharap agar ada bantuan bibit kepada petambak.

"Harapannya mudah cepat surut bisa beraktivitas kembali. Mudah-mudahan dapat bantuan bibit juga ada," ungkapnya.




(ahr/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads