Hujan deras memicu longsor di Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Rabu (13/7) malam. Akibatnya dua dusun yaitu Dusun Pesawah, Desa Gununglurah dan Dusun Karanggondang, Desa Sambirata terisolir karena akses jalan terputus.
"Hujan yang terjadi beberapa jam mengakibatkan tanah longsor yang membawa pepohonan dan menutup akses jalan menuju Telaga Kumpe. Akses jalan ini tertutup total material longsor sehingga tidak dapat dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat," kata Kepala BPBD Banyumas Budi Nugroho saat dihubungi detikJateng, Kamis (14/7/2022).
Saat ini pihaknya sedang berupaya membuka akses jalan yang tertutup material longsor tersebut. Dia juga menyebut potensi bencana susulan dimungkinkan terjadi karena kondisi tanah di daerah itu yang tergolong labil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penanganan dimulai pukul 07.00 oleh unsur yang ada dibantu BPBD. Air untuk menyemprot diambil dari telaga yang berjarak kurang lebih 100 meter atau dengan cara membendung irigasi dan memutus aliran air dari pipa saluran air. Akan dilakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Perangkat Desa setempat. Untuk potensi bencana susulan sangat dimungkinkan" tuturnya.
Sementara itu Kepala Desa Sambirata, Tarwan, mengatakan bencana tanah longsor kerap terjadi di daerah itu. Menurutnya kondisi itu disebabkan oleh adanya tebing yang cukup tinggi yang merupakan wilayah Perhutani.
"Kalau hujan deras disini memang rawan longsor, jadi perlu pemaprasan tebing milik Perhutani ini. Selain anak sekolah, petani di sini juga terganggu," kata Tarwan.
Hingga saat ini, akses menuju dua dusun yaitu Dusun Pesawah, Desa Gununglurah dan Dusun Karanggondang, Desa Sambirata terisolir. Tarwan menyebut anak-anak bahkan terpaksa tidak berangkat ke sekolah karena jalan satu-satunya itu tertutup longsoran tanah.
"Kalau di Dusun Pesawahan ada 125 KK, untuk Dusun Karanggondang ada 279 KK, selain anak sekolah tidak bisa berangkat, akses ekonomi juga terdampak karena warga tidak bisa pergi ke pasar untuk menjual hasil bumi," tutupnya.
(aku/sip)