Dusun Krajan, Desa Batur, Kecamatan Batur, Banjarnegara viral karena menyembelih ratusan ekor hewan kurban saat Idul Adha 2022. Kesadaran warga setempat untuk berkurban cukup tinggi, hal itu terlihat dari warga yang menabung jauh-jauh hari agar bisa menunaikan ibadah kurban.
Fajar misalnya. Buruh tani di Dusun Krajan ini mengaku selalu menyisihkan uangnya untuk berkurban. Meski besarannya tidak sama, namun ia rutin menyisihkan uang mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per pekan.
"Saya selalu menyisihkan uang untuk kurban. (Besarannya) Tidak mesti, kadang Rp 5.000 kadang Rp 10.000. Tergantung lagi ada uangnya berapa," ujarnya kepada detikJateng di Desa Batur, Selasa (12/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang tahun ini berkurban satu ekor kambing ini mengatakan dari hasil tabungannya tersebut tidak selalu cukup untuk membeli hewan kurban. Saat tabungannya belum cukup ia harus menambahkan uang untuk membeli hewan kurban.
"Dari hasil tabungannya ini belum tentu dalam setahun sudah bisa membeli hewan kurban. Kalau pas belum cukup, ditambah lagi. Tetapi kan tambahannya tidak banyak. Hanya menambah sedikit," terangnya.
Meski jumlah hewan kurban selalu banyak, ia menyebut warga di Desa Batur pada umumnya bukan dari kalangan ekonomi menengah ke atas.
"Sama seperti daerah lain, di sini juga ada yang ekonomi atas ada yang bawah. Saya ini termasuk yang bawah. Tapi alhamdulillah bisa menabung sedikit untuk berkurban," kata dia.
Ia juga menyebut hampir semua warga di Desa Batur sudah melakukan ibadah kurban. Kesadaran akan kurban semakin meningkat.
"Sebenarnya banyaknya hewan kurban sudah lama. Sudah dari mbah-mbah saya sudah ada. Tapi memang jumlahnya terus bertambah," tuturnya.
![]() |
Hal senada juga dikatakan Uswatun Aliyah. Guru non PNS ini menabung per bulan. Mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per bulan.
"Kalau saya ini kan guru, jadi nabungnya setiap bulan. Kadang Rp 200 ribu kadang Rp 300 ribu. Kadang juga satu bulan dari bayaran saya mengjar full untuk menabung," ungkapnya.
Dalam menabung, warga ada yang melakukannya sendiri dan juga ada yang secara kelompok. Biasanya, bagi warga yang menabung secara kelompok, nanti ada yang menarik warga lain untuk menabung.
"Nabungnya beda-beda, ada yang sendiri ada yang kelompok. Kalau kelompok nanti ada yang narik uang untuk ditabung," jelasnya.
Namun jika menabung sendiri, biasanya usai hari raya Idul Fitri sudah mencari kelompok jika kurban sapi. Mengingat untuk mencari hewan kurban biasanya sampai di luar Desa Batur.
"Dari bulan Syawal itu sudah mulai mencari kelompok yang mau bareng-bareng kurban. Kenapa jauh hari, karena mencari hewan kurbannya kan tidak mudah. Kadang beli hewan kurban dari luar Desa Batur," paparnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
Warga Dusun Krajan lainnya, Fakhrudin mengatakan jumlah shohibul kurban atau warga yang berkurban setiap tahunnya bertambah.
"Di sini yang mampu atau yang kurang mampu semuanya berkurban. Kalau yang mampu ya langsung beli, tetapi ada juga yang harus menabung dulu," kata petani kentang ini.
Hanya ukuran hewan kurban biasanya berbeda. Untuk hewan kurban kambing misalnya, jika warga menengah ke atas membeli kambing harganya di atas Rp 4 juta, sedangkan warga menengah ke bawah kurang dari Rp 3 juta.
"Pada prinsipnya semua baik, tetapi biasanya memang kalau yang mampu beli hewan kurbannya lebih besar. Harganya kalau kambing mulai Rp 4 juta sampai ada yang Rp 7 juta. Sedangkan yang kurang, beli hewan kurban Rp 2 juta sampai Rp 3 juta," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, video melimpahnya daging kurban di Dusun Krajan, Desa Batur, Kecamatan Batur, Banjarnegara, viral di media sosial.
Ketua Panitia Kurban Idul Adha di Dusun Krajan, Ahmad Hidayat, membenarkan video itu merupakan wilayahnya.
Diketahui aula yang terekam video biasanya digunakan warga untuk beragam kegiatan mulai dari badminton hingga kegiatan imunisasi. Dia mengungkap jumlah hewan kurban di Dusun Krajan meningkat dibanding sebelumnya.
"Jumlah hewan kurban, untuk sapi ada 74 ekor dan kambing 229 ekor," kata Ahmad Hidayat, Minggu (10/7).