Pengukuran Lahan Wadas, Polda: Belum Ada Permintaan Pengamanan

Pengukuran Lahan Wadas, Polda: Belum Ada Permintaan Pengamanan

Andrian Fauzi - detikJateng
Selasa, 12 Jul 2022 10:42 WIB
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy, Rabu (8/9/2021).
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy. (Foto: Ari Purnomo/detikcom)
Semarang -

Polda Jawa Tengah (Jateng) memberi respons atas cuitan @santri_nahdliyin yang melakukan penolakan terhadap inventarisasi dan identifikasi lahan untuk tambang di Desa Wadas, Bener, Purworejo pada 12-17 Juli. Pihaknya, menyebut hingga kini belum ada permintaan pengamanan untuk pengukuran .

"Pengukuran lahan dan pembebasan lahan merupakan ranah BPN dan sejauh ini belum ada permintaan pengamanan pengukuran lahan dan sebagainya ke Polda Jateng," kata Kabidhumas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy dalam keterangannya, Selasa (12/7/2022).

Pihaknya menegaskan bila kepolisian akan mendukung proyek strategis nasional. Namun, secara bersamaan, kepolisian juga akan menghargai perbedaan yang ada di masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perbedaan itu wajar di negara demokrasi. Untuk itu kami berharap pihak kontra juga menghormati warga yang pro pada pembangunan proyek Bendungan Bener," ucapnya.

"Polri berada di tengah-tengah warga agar warga pro dan kontra dapat berdampingan dan saling menghormati pilihan masing-masing. Pada prinsipnya Polri ingin warga hidup damai dan stabilitas Kamtibmas di Wadas kondusif," imbuh Iqbal.

ADVERTISEMENT

Iqbal juga mengklaim bila saat ini kondisi di Wadas cenderung aman. Soal isu Bhabinkhantibmas dan Babinsa yang mondar-mandir di kantor desa dan sambang sekitar Desa Wadas, disebutnya hanya rutinitas dan tugas kepolisian.

"Hal tersebut hanya kegiatan rutin saja, anggota Polsek atau bhabinkamtibmas bisa saja menyambangi daerah binaan, karena memang itu tugas pokok mereka. Intinya Polri dan instansi terkait ingin situasi Wadas aman dan bebas dari gangguan Kamtibmas," pungkasnya.

Seperti diketahui, akun @FKNSDA atau Santri Nahdliyin diketahui membuat pernyataan sikap yang pada intinya menolak rencana inventarisasi dan identifikasilahan di Wadas, Senin (11/7). Mereka menolak pelibatan aparat dan cara-cara represif dalam proses penyelesaian konflik.

"Pelaksanaan tersebut akan diadakan pada Selasa, 12 Juli 2022 jam 08.00 WIB-selesai. Kegiatan ini akan berpotensi terjadi pengepungan, kekerasan, dan penangkapan terhadap warga Wadas yang hari ini masih konsisten menolak rencana pertambangan batuan andesit di Desa Wadas," sebagaimana dilihat detikJateng.




(apl/mbr)


Hide Ads