Gibran Pimpin Upacara Penghormatan Jenazah Mantan Walkot Imam Soetopo

Gibran Pimpin Upacara Penghormatan Jenazah Mantan Walkot Imam Soetopo

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Selasa, 12 Jul 2022 10:28 WIB
Jenazah mantan Wali Kota Solo Kolonel Inf Imam Soetopo di Balai Kota Solo, Selasa (12/7/2022).
Jenazah mantan Wali Kota Solo Kolonel Inf Imam Soetopo di Balai Kota Solo, Selasa (12/7/2022). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng)
Solo -

Jenazah mantan Wali Kota Solo, Kolonel Inf Imam Soetopo dimakamkan hari ini. Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan terlebih dahulu di Balai Kota Solo untuk dilakukan upacara penghormatan.

Jenazah yang dibawa menggunakan mobil jenazah tiba di Balai Kota Solo, Selasa (12/7/2022), sekitar pukul 08.40 WIB. Kemudian peti jenazah yang diselimuti kain merah putih diangkat oleh pasukan TNI dan Satpol PP menuju Pendapi Gede.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menjadi inspektur dalam upacara tersebut. Hadir dalam upacara tersebut, mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo beserta jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sambutannya, Gibran mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya Imam Soetopo. Menurutnya, Imam Soetopo ialah sosok yang berjasa bagi Kota Solo.

"Mewakili pemerintah dan masyarakat, kami menghaturkan bela sungkawa. Kami kehilangan salah satu tokoh yang luar biasa jasanya, sosok tegas, pintar, dan memiliki kepribadian yang baik. Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk beliau," kata Gibran.

ADVERTISEMENT

Imam Soetopo adalah Wali Kota Solo periode 1995-2000 yang saat itu masih dipilih oleh DPRD Solo. Imam juga merupakan mantan Danrem 074/Warastratama (1991-1992) berpangkat kolonel yang membawahi wilayah eks Karesidenan Surakarta.

Pada masanya, terjadi pergolakan politik besar-besaran di Indonesia, termasuk di Solo. Imam yang saat itu selaku kepanjangan tangan Orde Baru harus menghadapi banyaknya demonstran.

FX Hadi Rudyatmo turut menjadi saksi dalam peristiwa 1998 itu. Rudy yang saat itu turun sebagai demonstran masih ingat dirinya bertemu dengan Imam Soetopo.

"Waktu itu saya kan parlemen jalanan, demo di sini sering, 1996-1997-1998 unjuk rasa termasuk (menuntut) pembubaran fraksi TNI dan sebagainya. Beliau dalam menerima para penyampai aspirasi menerima dengan baik. Nggak keras, karena saya yang selalu di depan," ujar Rudy.

Rudy mengatakan ada beberapa program Imam Soetopo yang dia tiru. Salah satunya ialah kegiatan Jumat bersih.

"Dengan adanya Jumat bersih itu saya tiru, makanya saya mengadakan mider praja. Yang baik dilanjutkan. Saya melakukan mider praja setiap Jumat untuk menampung aspirasi masyarakat," tutupnya.

Usai menjalani penghormatan terakhir, jenazah Imam Soetopo kemudian dimasukkan kembali ke mobil jenazah. Pemakaman dilakukan di makam Astana Oetara Nayu, Solo.




(sip/mbr)


Hide Ads