Akan tetapi, kabar mengenai kehamilan perempuan yang usianya 30 tahun lebih muda itu justru membuat Putin tidak senang. Alasannya, dirinya sudah mempunyai cukup banyak anak.
Mengutip detikNews, dilansir New York Post, Senin (11/7/2022), berita kehamilan pacar Putin itu dilaporkan oleh saluran Telegram General SVR, yang kabarnya dijalankan oleh orang-orang dalam Kremlin.
"Berita itu sama sekali tidak menyenangkan calon ayah dan sekaligus presiden Rusia, yang menyatakan bahwa sudah ada cukup banyak anak, dan terlebih lagi, anak perempuan, yang sangat mengecewakan Alina Maratovna," tulis posting anonim itu yang menyebut nama depan dan tengah Kabaeva.
Selama ini, Alina Kabaeva diyakini telah memiliki dua anak laki-laki dan dua anak perempuan kembar dengan Presiden Rusia tersebut. Dan semuanya lahir di Swiss demikian menurut sumber-sumber kepada Page Six awal tahun ini. Menurut sumber-sumber tersebut, Kabaeva dan anak-anaknya telah bersembunyi di sebuah lokasi rahasia di negara itu.
Selain dari Alina, Putin juga sudah mempunyai dua putri dari pernikahan sebelumnya dengan pramugari Rusia, Lyudmila Shkrebneva: Maria Putina, 36 tahun, yang menggunakan nama keluarga Vorontsova dan merupakan salah satu pemilik Nomenko. Yaitu sebuah perusahaan investasi perawatan kesehatan.
Dan Katerina Tikhonova, 35 tahun, mantan penari yang menjalankan inisiatif kecerdasan buatan di Universitas Negeri Moskow.
Putin juga dilaporkan memiliki 'putri rahasia', Luiza Rozova, juga dikenal sebagai Elizaveta Krivonogikh, yang dilahirkan dari hubungannya dengan Svetlana Krivonogikh - yang diduga menjadi kekasih Putin pada 1990-an dan awal 2000-an.
Putin dan Kabaeva, yang lahir di Uzbekistan, pertama kali bertemu setelah dia meraih medali emas untuk Rusia di Olimpiade Athena 2004, yang mendorongnya menjadi sorotan nasional. Pada tahun 2008 dia dirumorkan menjadi 'Ibu Negara Rahasia' Rusia.
Selama ini Putin terkenal kerap menutup rapat detail kehidupan pribadinya terutama soal keluarga.
"Saya memiliki kehidupan pribadi di mana saya tak mengizinkan ada yang boleh ikut campur. Ini harus dihormati," kata Putin seperti dikutip News Week.
(apl/mbr)