Candi Borobudur resmi menjadi pusat ibadah umat Buddha Indonesia dan dunia. Plt Dirjen Bimas Buddha Kemenag Nyoman Suriadarma mengatakan sudah dilaksanakan penandatangan nota kesepakatan pemanfaatan Candi Prambanan, Borobudur, Pawon dan Candi Sewu.
Sebagai pusat kepentingan umat Hindu Indonesia dan dunia untuk Prambanan. Kemudian, umat Buddha Indonesia dan dunia untuk Candi Borobudur, Pawon dan Candi Sewu.
"Setelah kesepakatan itu ditandatangan, kami berharap dari Dirjen Bimas Buddha agar pelaksanaan di lapangan termasuk di Borobudur," kata Nyoman kepada wartawan usai menghadiri pembukaan Indonesia Tipitaka Chanting dan Asalha Puja 2566 tahun 2022 di Taman Lumbini kompleks Candi Borobudur, Jumat (8/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah itu yang dikelola Taman Wisata atau Balai Konservasi memang harus mau tidak mau harus patuh pada ketentuan yang ada nota kesepakatan. Apa itu adalah penyederhanaan proses dan sebagainya," imbuh Nyoman.
Setelah adanya nota kesepakatan tersebut, kata Nyoman, jangan ada lagi kesan yang timbul. Dan para pengelola memberikan keleluasaan umat melaksanakan ibadah.
"Jangan sampai ada suara umat kami mengatakan justru kalau ada nota kesepakatan kami kok makin sulit gitu, harus bolak balik lagi, harus ribet lagi administrasinya. Nota ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan untuk umat Hindu di Prambanan dan kami umat Buddha disini (Borobudur). Artinya apa? Semua harus dilakukan sesederhana mungkin dengan tetap menjaga tentunya candi ini harus kita lestarikan, kita jaga dan kita rawat," ujarnya.
Sebagaimana pernah diberitakan, Candi Borobudur, Pawon, Mendut, dan Prambanan telah resmi menjadi pusat ibadah bagi Umat Hindu dan Buddha. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman lintas Kementerian, Pemda DIY, dan Pemprov Jawa Tengah hari ini.
Kementerian yang terlibat yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN, dan tokoh Umat Hindu Kementerian Agama. Serta perwakilan dari Umat Budha S Hartati Murdaya, tokoh Umat Hindu yang juga Stafsus Presiden Dr. A.A. Ngr. Ari Dwipayana.
Nota Kesepahaman ini disebut menjadi langkah awal untuk pengembangan keempat candi tersebut menjadi Pusat Ibadah Umat Hindu dan Buddha. Nantinya, umat Hindu dan Budha seluruh dunia bisa mengunjungi keempat candi tersebut dengan ketentuan dari masing-masing agama.
(apl/apl)