Dinas Pendidikan Jawa Tengah menelusuri kasus hilangnya sembilan nama calon peserta didik yang lolos jalur zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMAN 1 Batang. Nasib sembilan orang itu ditentukan Senin (11/7).
"Data valid belum masuk jumlahnya. Menunggu Senin. Hasil penelusuran," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Hasanah, melalui pesan singkat, Jumat (8/7/2022).
Kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas hal itu. Bila kesembilan orang itu terbukti sebagai korban, mereka akan diperkenankan mendaftar ulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, jejak penelusuran digital dari Telkom dan bukti fisik pendaftaran serta berkas yang ada. Data ril jumlah akan ditelusuri lebih lanjut sampai valid. Ini masih proses penelusuran," jelasnya.
Uswatun juga melakukan penelusuran ke wilayah lain untuk mengantisipasi terjadinya hal yang sama. Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) di kota/kabupaten kini tengah bergerak untuk melakukan penelusuran.
"Menunggu validasi dari masing-masing Cabdin untuk penelusuran," katanya saat ditanya adakah laporan dari tempat lain.
Kemudian, dia berpesan agar dalam PPDB berikutnya calon peserta didik segera mengganti kata sandi awal dan menjaga kerahasiaannya. Sebab, hal itu bisa disalahgunakan.
"Bagi yang merasa telah menggunakan password temannya, dan berdampak pada temannya tidak diterima, segeralah meminta maaf dan siap mengundurkan diri karena telah melakukan kesalahan. Kasihan yang berhak sekolah," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sembilan nama calon peserta didik di PPDB SMAN 1 Batang tiba-tiba hilang jelang penutupan pendaftaran, Jumat (1/7). Padahal, jarak rumah calon siswa itu rata-rata hanya 800 meter.
Kini, kasus tersebut berbuntut panjang. Orang tua murid bahkan sudah melaporkan kasus ini ke Polres Batang.
"Laporan resmi kami terima hari ini, akan kami tindaklanjuti dari laporan ini," kata Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo, Jumat (8/7).
(sip/sip)