9 Calon Siswa Tetiba Hilang dari Jurnal PPDB SMAN 1 Batang, Ortu Lapor Polisi

9 Calon Siswa Tetiba Hilang dari Jurnal PPDB SMAN 1 Batang, Ortu Lapor Polisi

Robby Bernardi - detikJateng
Jumat, 08 Jul 2022 17:04 WIB
Nama 9 anak tetiba terpental dari daftar calon peserta didik (CPD) SMAN 1 Batang, Jumat (8/7/2022).
Nama 9 anak tetiba terpental dari daftar calon peserta didik (CPD) SMAN 1 Batang, Jumat (8/7/2022). (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Batang -

Hilangnya nama sembilan anak calon peserta didik (CPD) yang mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 jalur zonasi di SMAN 1 Batang berbuntut panjang. Kini orang tua murid yang anaknya terpental dari jurnal PPDB itu melapor ke polisi.

"Berbagai upaya telah kita lakukan. Termasuk hari ini kita laporkan terkait dugaan pelanggaran dalam PPDB. Kita lapor ke Polres Batang," kata salah satu orang tua CPD, Lestari, di Polres Batang, Jumat (8/7/2022).

Lestari menyatakan anaknya merasa dirugikan dengan kejadian ini. Nama anaknya yakni LQT (15), kata Lestari, sudah diterima tapi tiba-tiba hilang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hilangnya nama siswa yang sudah diterima menghilang di detik detik akhir. Merasa dirugikan dan kecewa, bagaimanapun juga hak anak kita, jelas-jelas ada bukti dan sudah mengikuti sesuai prosedur. Rumah saya berjarak 855 meter," lanjut dia.

Lestari mengaku sudah berusaha melakukan berbagai upaya mulai dari meminta klarifikasi dari sekolah dan meminta agar daftar ulang nama sembilan anak pengganti ditunda, ke Dinas Pendidikan Jateng, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Namun, kata Lestari, hasilnya belum memuaskan.

ADVERTISEMENT

Semenyara itu, LQT mengaku sangat kecewa hingga menangis saat namanya hilang di detik-detik terakhir penutupan pendaftaran pada Jumat (1/7). Padahal dia merasa sudah dalam zona aman karena jarak rumahnya dengan SMAN 1 Batang hanya 855 meter. Hingga akhirnya dia mengetahui nasib yang sama terjadi pada delapan orang lainnya.

"Saya tanya di grup PPDB. Katanya banyak yang hilang. Nangis banget. Ayah besoknya ke sini (ke SMAN 1 Batang). Saya jam 14.30 WIB, nama masih ada. Setelah salat asar, nama sudah hilang," kata LQT.

Dia mengungkap namanya masih berada di nomor 114 dari kuota 168 pada detik-detik terakhir penutupan pendaftaran.

Sementara itu, lanjut LQT, usai namanya hilang jurnal pendidikan kemudian ada nama siswa lain yang masuk dengan jarak rumah yang lebih jauh yakni 2 km dari sekolah. Karena temuan inilah dia bersama orang tua beberapa kali meminta klarifikasi pihak sekolah. Namun jawaban diberikan pihak sekolah, dia rasa tak memuaskan.

Diwawancara terpisah, Kasat Reskrim Batang, AKP Yorisa Prabowo, membenarkan laporan tersebut.

"Laporan resmi kami terima hari ini, akan kami tindaklanjuti dari laporan ini," kata Yorisa.




(sip/sip)


Hide Ads