Bukan Hilang Penciuman, Kelelahan Bisa Jadi Gejala Awal COVID-19

Nasional

Bukan Hilang Penciuman, Kelelahan Bisa Jadi Gejala Awal COVID-19

Tim detikHealth - detikJateng
Sabtu, 02 Jul 2022 09:38 WIB
ilustrasi lelah
ilustrasi kelelahan (Foto: thinkstock)
Solo -

Terus bermutasinya virus COVID-19 membuat gejala awal yang ditimbulkan pada penderita pun terus berubah. Jika biasanya gejala yang dirasakan oleh penderita adalah demam, batuk, pilek, hilang penciuman atau yang lainnya, sekarang ada gejala yang bisa dibilang tidak biasa yaitu kelelahan.

Rasa lelah pada seseorang yang berlebihan bisa juga menjadi pertanda awal adanya virus Corona pada tubuh. Mengutip dari detikHealth, aplikasi ZOE Covid Study mengungkap gejala COVID-19 'tertinggi' yang dialami pasien.

Dikutip dari laman Express UK, kelelahan menjadi gejala COVID-19 terbanyak yang masih kurang disadari. Faktanya, aplikasi kesehatan itu menyatakan bahwa 82 persen orang mengalami ini sebagai tanda awal infeksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan kelelahan termasuk sebagai gejala COVID-19 yang lebih banyak dialami dibandingkan tiga gejala umum lainnya yaitu demam, batuk, serta kehilangan kemampuan indra penciuman dan perasa. Hanya saja, kelelahan yang disebabkan COVID-19 memiliki sedikit perbedaan, misalnya terjadi meski hanya melakukan kegiatan ringan sehari-hari.

"Kelelahan pada COVID-19 tidak sama dengan perasaan lelah atau mengantuk yang normal," kata ZOE yang dikutip dari Express UK, Jumat (1/7/2022).

ADVERTISEMENT

"Ini adalah jenis kelelahan ekstrem atau perasaan lelah yang tetap ada meski sudah beristirahat atau tidur nyenyak," lanjutnya.

Gejala COVID-19 ini juga dikaitkan dengan kondisi 'kabut otak' atau brain fog, yaitu kondisi yang menggambarkan pikiran lamban dan sulit untuk berkonsentrasi.

Biasanya, kelelahan muncul pada minggu pertama infeksi yang bisa terjadi pada semua kelompok usia dan berlangsung selama 5-8 hari. Namun, kondisi ini juga bisa bertahan lebih lama dan mengarah pada kondisi long Covid.

Meski termasuk gejala COVID-19, kelelahan juga bisa terjadi karena jadwal kegiatan yang padat atau kondisi tubuh yang sedang tidak sehat.

"Penting untuk diingat bahwa merasa lebih lelah dari biasanya adalah hal biasa ketika Anda melawan infeksi apa pun, bukan hanya virus corona," beber ZOE.

"Dan banyak dari kita juga telah melihat perubahan dramatis dalam hidup kita termasuk rutinitas kita, cara kita bekerja, dan menjaga anak-anak dan kerabat yang lebih tua, yang juga dapat memengaruhi seberapa lelah kita," jelasnya.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads