Massa mendatangi Polda Jawa Tengah (Jateng) malam ini. Mereka sengaja datang di Hari Bhayangkara untuk mendoakan 5 demonstran yang tewas saat aksi penolakan RKUHP dan penolakan RUU KPK di berbagai daerah.
"Kejadian itu (tewasnya 5 demonstran) pada 2019 silam. Ini mencoba mengingat kembali sebagai bahan refleksi dalam doa bersama," kata perwakilan massa aksi, Ramdan Fitrisal Razaq, di depan Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Jumat (1/7/2022) malam.
Hingga pukul 21.50 WIB, massa yang menamakan diri Koalisi Rakyat Kawal RKUHP masih duduk menghadap gerbang Mapolda Jateng. Mereka datang kompak mengenakan pakaian serba hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Massa aksi melakukan aksi simbolis dengan melakukan tabur bunga di atas foto para demonstran yang tewas 2019 silam. Mereka juga membawa lilin yang dinyalakan saat melakukan doa bersama.
Lima demonstran yang dimaksud ialah Yusuf Kardawi dan Immawan Randi, mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO); Maulana Suryadi, pemuda yang berasal Tanah Abang; Akbar Alamsyah, seorang pelajar yang tewas di Slipi, Jakarta Barat; dan Bagus Putra Mahendra, yang tewas di Jalan RE Martadinata, Jakarta Barat.
Selain melakukan doa bersama, para massa aksi juga menggelar orasi untuk menyuarakan pendapatnya. Terutama agar tidak ada lagi tindak represif petugas di dalam unjuk rasa.
"Jadi pesan utama kami sampaikan jangan sampai ada kejadian represif dalam aksi berikutnya," kata Ramdan.
"(Di Jawa Tengah) Selama ini aman-aman saja jadi harapannya sesuai dengan jalur keamanan," pungkasnya.
(rih/ahr)