Video yang memperlihatkan pengendara mobil Toyota Rush mendesak angkutan kota (angkot) melawan arus ramai di bahas di media sosial. Bagaimana kejadiannya?
Dikutip dari detikOto, Jumat (1/7/2022), video itu diunggah oleh akun Instagram @romansasopirtruck. Terlihat pengendara Rush menghadang dan berhadap-hadapan dengan angkot yang nekat melaju keluar dari jalurnya.
Low SUV berkelir putih itu tampak terus memepet, memaksa angkot hingga kembali ke jalurnya. Sementara jalur di sisi kiri Rush putih itu terlihat kosong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian, tampak seorang pria yang turun dari angkot untuk memandu sopir mundur hingga akhirnya kembali ke jalurnya. Perlu waktu beberapa saat karena jalur di belakang angkot telah padat oleh kendaraan.
Bukan berhenti di situ, pemobil Toyota Rush ini kembali bertemu dengan sejumlah pengendara yang lawan arus di depan. Dia kembali seperti beradu banteng dengan kendaraan-kendaraan itu.
Sementara itu, di belakang Rush putih terdapat satu unit truk yang perekam kejadian ini.
"Adu banteng guys, adu banteng, mantap, mantap, mantap," terdengar suara seseorang yang merekam kejadian itu.
Netizen ramai-ramai berkomentar dengan kejadian itu. Banyak di antara mereka yang menulis komentar bernada dukungan untuk pengendara Rush.
"Angkot ugal2an GK tau aturan memang harus di begitu kan...bravo supir Rush putih...kami terwakili...," tulis seorang netizen.
"Gua demen nih sama si Rushππ»,...lanjutkan pak," timpal warganet lainnya.
"inimahh saya ngedukung mobil pribadinya π₯π₯," sahut netizen.
Terkait kejadian di video tersebut, Instruktur Defensive Driving dan Riding GDDC Andry Berlianto menyarankan sebaiknya pengendara menghindari sikap seperti yang dilakukan pemobil itu. Yang dia maksud dengan menghindari, artinya tidak perlu berlaku demikian untuk mencegah terjadinya konflik.
"Meskipun secara emosional mungkin benar karena ingin memberi pelajaran tapi dari sisi safety atau defensive hendaknya tidak memancing konflik karena kita tidak akan pernah tahu reaksi lanjutan dari setiap orang yang akan berbeda-beda," kata Andry saat dihubungi detikcom, hari ini.
Di sisi lain, pengendara yang melanggar aturan seharusnya ditindak oleh pihak berwajib, bukan oleh pengendara lainnya.
"Aksi ini rentan menuai konflik berujung adu fisik jika kedua belah terpancing dan tidak terima. Reaksi terbaik adalah coba hindari konflik dan bersabar," pungkas dia.
(sip/rih)