Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara khusus menyebut beberapa kader loyal saat membuka Rakernas PDIP hari ini. Salah satunya ialah Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Awalnya Mega bercerita saat ini masih ada kader yang masih terus mengikuti dirinya dari sejak awal mendirikan PDIP. Bahkan Mega melarang kader lain 'menyenggol' loyalisnya.
"Banyak yang masih mengikuti saya, sejak pontang-panting membentuk partai. Saya selalu bilang gini, kalau dia nakal biarkan saja, itu tanggung jawab saya. Tidak ada yang boleh mengatakan kamu begini kamu begitu. Karena dia sudah ikut saya sejak zaman susah, kalian ikut saya setelah zaman enak," kata Mega dalam pembukaan Rakernas PDIP, Selasa (21/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Mega menyebut nama beberapa kader yang masih loyal dengannya. Namun Mega juga tidak memungkiri bahwa ada kader yang ikut membentuk PDIP namun akhirnya lupa akan janjinya.
"Ada seperti Rahmat dari NTB, Komarudin Papua, Rudy dari Solo. Tapi ada juga yang sudah ikut tapi tidak kukuh, tidak teguh, akhirnya fading away. Yang sering saya batin menyedihkan, mereka sendiri sudah melupakan janjinya kepada rakyat," katanya.
Menanggapi pernyataan tersebut, FX Hadi Rudyatmo menilai Megawati memang bukan sosok pelupa. Pria yang akrab disapa Rudy itu menyebut, Mega akan terus ingat para kader yang menemaninya sejak PDIP masih menjadi partai kecil dan sering disebut sebagai partai sandal jepit.
"Kalau Bu Ketum itu nggak pelupa kok, dia mencatat yang ikut mulai susah sampai sekarang," kata Rudy saat dijumpai di kediamannya, Pucangsawit, Jebres, Solo.
Rudy pun menegaskan selama ini terus loyal terhadap Mega. Dia menyatakan tak pernah membangkang keputusan ketua umum.
"Beliau kan cerita sendiri to. Tapi saya kan tegak lurus. Nggak pernah saya membangkang, membelot, memberontak. Ketika Bu Ketum dicabik-cabik, ya itu pekerjaan saya. Tapi saya memberontak ketum nggak pernah. Yang ada bagaimana menjaga marwah partai ini dicintai rakyat. Partai sandal jepit, partai orang miskin, partai preman, ya biar. Nggak masalah. Yang penting kita tidak mreman orang-orang," pungkasnya.
(aku/sip)