Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) masih nekat menggelar lapak di Alun-alun Kabupaten Klaten. Padahal, kawasan itu saat ini tertutup untuk PKL lantaran tengah ada pembangunan fisik.
Kondisi itu membuat tim gabungan terpaksa menutup areal sekitar alun-alun dengan Garis Satpol PP, tali serta pagar bambu.
Padahal, sebelumnya mereka sudah memasang water barrier agar para pedagang tidak masuk ke lokasi itu. Pedagang yang selama ini berjualan di alun-alun diminta pindah ke kawasan Jalan Bali.
"Jadi kemarin ketika kita pasang dan pedagang dipindah ke jalan Bali, masih saja ada yang buka lapak disini. Kemarin iya, hari ini iya (nekat berjualan), penutupnya dibuka sendiri- sendiri," jelas Kasi Dalops Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Nunung Wahyu Dwiningsih kepada detikJateng di lokasi, Senin (20/6/2022).
Kondisi itu membuat mereka terpaksa harus memasang penghalang yang lebih rapat, yang terdiri dari Garis Satpol PP, tali serta membuat pagar bambu. Mereka juga berjanji akan berjaga di sekitar lokasi itu.
"Kita rencana lintas instansi, kita standby di sini dijaga 24 jam. Nanti kita tiga shift, dengan dua orang per instansi saya kira sudah cukup," kata Nunung.
Adapun pembangunan dan penataan kawasan alun-alun itu rencananya akan dimulai pada hari ini.
Berdasarkan pantauan detikJateng, beberapa pedagang memang nekat berjualan di lokasi tersebut. Petugas yang berdatangan kemudian menghalau para pedagang itu.
Salah satu pedagang, Sumarsih (60) mengaku terpaksa tetap berjualan di lokasi itu. Sebab, lokasi baru di Jalan Bali yang disediakan tidak bisa menampung semua pedagang.
"Kan alun-alun akan dibangun, kita tidak boleh jualan. Padahal di lokasi baru di Jalan Bali tidak bisa menampung semua pedagang makanan," ucap Sumarsih.
.
Simak Video "Cerita Agus Hilang 25 Tahun Karena Takut Disunat, Dicari Sampai Solo"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/mbr)