PPDB SMA/SMK di Semarang, Masih Banyak Orang Tua Kebingungan

PPDB SMA/SMK di Semarang, Masih Banyak Orang Tua Kebingungan

Afzal Nur Iman - detikJateng
Jumat, 17 Jun 2022 16:20 WIB
Seorang guru di SMA 1 Semarang memberikan penjelasan mengenai PPDB kepada orang tua calon murid, Jumat (17/6/2022).
Seorang guru di SMA 1 Semarang memberikan penjelasan mengenai PPDB kepada orang tua calon murid, Jumat (17/6/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Sejumlah warga masih terlihat kebingungan saat melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK di Semarang. Mereka akhirnya harus bolak-balik ke tempat pendaftaran untuk meminta penjelasan.

Irma (42), misalnya, mencoba mendaftarkan anaknya ke SMA 1 Semarang. Namun dia kebingungan lantaran belum berhasil melakukan verifikasi akun. Dia terpaksa harus datang ke sekolah hingga dua kali untuk bisa memecahkan masalahnya itu.

"Sebenarnya nggak ada masalah cuma pas verifikasi ke sekolah itu enggak diterangkan harus pakai dokumen asli, jadi otomatis bolak-balik," kata Irma, saat ditemui di SMA 1 Semarang, Jalan Menteri Supeno, Semarang Jumat (17/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irma mengaku banyak menemukan orang tua murid yang bernasib sama seperti dirinya. Menurutnya, ada banyak keluhan dari orang tua murid dalam pelaksanaan PPDB tahun ini.

"Harapannya yah dipermudah lah untuk urusan masuk ke (sekolah) negeri karena banyak yang mengeluh susah, susah masuk negeri, harus sesuai zonasi, nilai," katanya.

ADVERTISEMENT

Hal serupa disampaikan Vivi (43), orang tua murid yang mendatangi SMA 1 Semarang untuk menanyakan kesempatan anaknya yang ingin mendaftar di jalur prestasi.

"Saya tujuannya ke sini masih cari informasi masalah penerimaan itu, kan zonasi sama di luar zonasi, nah itu yang saya bingung. Zonasi itu kan nggak pakai prestasi, nilai berapa pun kan bisa keterima. Nah terus kan ada di luar zonasi, nah yang lebih diutamakan yang mana ini," katanya mempertanyakan.

Selain itu, dirinya juga masih kebingungan masalah titik koordinat terkait zonasi. Sebab, dalam simulasi, titik koordinat itu berubah-ubah.

"Sama itu saya itu lagi bingung untuk titik koordinat itu, karena sekarang tuh titik koordinat berubah-ubah itu gimana cara mengatasinya," katanya.

Ditanya terkait keluhan tersebut, Ketua Panitia PPDB SMA 1 Semarang, Budi Handoyo menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi di berbagai akun media sosial yang dimiliki. Pendaftar juga bisa datang untuk berkonsultasi langsung di sekolah.

"Kita (sosialisasi) lewat guru, juga lewat medsos, kita ada Facebook, ada Instagram, ada web," katanya.

Papan informasi juga sudah disediakan di depan ruang verifikasi PPDB. Di sana tertulis persyaratan yang perlu untuk dibawa.

"Pesan dari kami pendaftar bisa melengkapi berkasnya, dengan berkas asli agar bisa diverifikasi ,kita cocokkan sesuai data yang diunggah," katanya.

Adapun, kuota PPDB SMA ialah 55 persen zonasi, 20 persen afirmasi, 20 persen prestasi, dan 5 persen perpindahan orang tua. Sedangkan, untuk SMK 75 persen prestasi, Domisili 10 persen, dan afirmasi 15 persen.




(ahr/aku)


Hide Ads