Dinas Perhubungan Kota Semarang resmi memberlakukan kebijakan satu arah di Jalan Wahid Hasyim Semarang mulai besok. Kebijakan ini bakal dievaluasi setelah tiga bulan pertama.
"Besok mulai, kalau rambunya kan sudah kita setting lama yah jadi kita resmikan itu besok," kata Kabid Pengendalian dan Penertiban Dishub Semarang Danang Kurniawan saat dihubungi, Rabu (15/6/2022).
Peresmian menjadi jalan satu arah akan dimulai Kamis (16/6) sekitar pukul 09.00 WIB. Nantinya, petugas akan memantau jalan itu dan mengarahkan pengemudi sesuai jalur yang telah ditentukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada pembukaan kemudian kita mengarahkan pengguna jalan sesuai dengan alur yang ada di situ berbarengan dengan penataan parkir," jelasnya.
Jalan KH Wahid Hasyim akan menjadi rute satu arah dimulai dari Simpang Jalan Gajah Mada menuju ke arah timur atau ke arah gerbang pecinan atau Simpang Jalan Beteng.
Berikut rincian rutenya:
- Jalan KH Wahid Hasyim nantinya nantinya akan satu arah sejak Simpang Gajah Mada menuju ke arah timur atau ke arah gerbang pecinan atau Simpang Jalan Beteng.
- Pengendara dari arah Simpang Jalan Benteng yang ingin menuju ke Jalan Gajah Mada bisa memutar melalui Jalan Benteng yang juga merupakan jalan satu arah, dan keluar di Jalan Wotgandul Barat menuju Jalan Wotgandul Dalam hingga keluar ke arah Jalan Gajah Mada.
Danang menyebut rencana ini sudah ada sejak dua tahun lalu. Namun, karena arus lalu lintas berkurang saat pandemi COVID-19, pemberlakuan satu arah baru terealisasi sekarang.
"Kemarin itu kan pandemi, secara normal itu kan harusnya sudah kita eksekusi berhubung pandemi traffic-nya menurun itu belum kita eksekusi, itu contohnya. Tapi kalau kebijakan teknis itu sudah ada perhitungannya," jelasnya.
Pemberlakuan satu jalur itu murni untuk mengurangi beban jalan mengingat volume kendaraan di sana terus meningkat. Namun, hal itu diyakini juga bakal berdampak pada keselamatan pengguna jalan dan pengurangan polusi kendaraan.
"Kalau sudah lancar lebih bisa diantisipasi untuk timbulnya kecelakaan, kan lebih aman berkendara di situ. Kemudian dampaknya emisi gas buangnya juga bisa lebih direduksi, kalau macet, kendaraannya banyak, gas buangnya pasti tinggi di situ polusinya pasti tinggi," katanya.
(ams/ahr)