Kompleks taman kuliner di mal pelayanan publik (MPP) yang sedang dibangun di Jalan Mayor Kusmanto, Klaten, Jawa Tengah, disegel Satpol PP. Taman kuliner yang dibangun dengan anggaran Rp 3 miliar itu dipasangi garis pembatas Satpol PP di pintu masuknya.
Pantauan detikJateng di lokasi, Sabtu (11/6/2022) siang, tidak ada aktivitas di dalam taman yang menjadi satu kompleks dengan MPP tersebut. Lapak-lapaknya juga masih kosong, tidak ada pedagangnya. Garis kuning Satpol PP itu diikatkan pada tiang dan patung Arjuna di ujungnya.
Warga sekitar, Edi, mengatakan penyegelan taman kuliner oleh Satpol PP Klaten itu sejak beberapa hari lalu. "Yang saya dengar karena (taman ini) sudah digunakan pedagang kaki lima (PKL) yang berkegiatan di dalamnya," kata Edi kepada detikJateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi berujar, kawasan itu belum selesai dibangun. Beberapa hari lalu juga dikunjungi Bupati Klaten Sri Mulyani. "Bupati belum lama dari situ bersama dinas. Itu masih proses pembangunan, tapi ada PKL yang nekat berjualan saat sore," ujar Edi.
![]() |
Menurut Plt Kepala Bidang Penegakkan Perda Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Sulamto, penyegelan taman kuliner di MPP itu atas instruksi bupati. Penyegelan dilakukan untuk mengantisipasi maraknya PKL.
"Atas perintah ibu (bupati), dilakukan penutupan sehingga tidak disalahgunakan oleh pedagang. Termasuk kemungkinan pedagang dari Alun-alun," kata Sulamto saat dimintai konfirmasi oleh detikJateng, Sabtu (11/6).
Sulamto menambahkan, pedagang di Alun- alun Klaten sudah disediakan dua tempat relokasi, yaitu di jalan Bali dan Rawa Jombor.
"Di taman Nyi Ageng Rakit Rawa Jombor untuk PKL mainan anak. Meskipun ini belum dimulai relokasi, ada informasi pedagang berminat pindah ke terminal. Tetapi harga kios disana kemungkinan tinggi," imbuh Sulamto.
(dil/dil)