Vaksin BUMN Bisa Ganti Nama, Erick Thohir: Konsultasi Pak Presiden

Vaksin BUMN Bisa Ganti Nama, Erick Thohir: Konsultasi Pak Presiden

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 09 Jun 2022 17:43 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat dalam acara Kick Off Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19 BUMN di Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Kamis (9/6/2022).
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara 'Kick Off Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19 BUMN' di Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Kamis (9/6/2022). Foto: Istimewa
Semarang -

Vaksin COVID-19 BUMN sudah masuk fase uji klinis ketiga. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ada kemungkinan vaksin itu akan diganti namanya jika kelak sudah diproduksi massal.

Hal itu diungkapkan Erick Thohir saat konferensi pers 'Kick Off Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19 BUMN' di Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang. Erick mengatakan nama vaksin BUMN itu merupakan nama awal.

"Tentu kalau sebuah nama diawali (nama) vaksin BUMN. Akan konsultasi ke Pak Presiden dan Kementerian Kesehatan, apakah akan diubah namanya. Dalam cantumkan nama ini bukan jemawa atau sombong dan klaim milik kelompok. Di register awal butuh itu (nama)," kata Erick, Kamis (9/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick menjelaskan, vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk dalam negeri sebagai vaksin utama ataupun booster. Kapasitas produksi PT Bio Farma mencapai 120 juta dosis per tahun dan tidak menutup kemungkinan bisa ekspor.

"Ke depan jadi vaksin booster. Tentu tahap awal prioritas bangsa kita. Kapasitas sampai 120 juta, tadi disampaikan total produksi bisa 500 juta," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menambahkan, seiring cakupan vaksinasi COVID-19, antibodi di Indonesia terbilang sudah tinggi. Meski demikian, belum diketahui kapan pandemi ini berakhir dan kapan antibodi melemah.

"Angka vaksinasi kita kan sudah sampai 400 juta vaksinasi suntikan. Tapi kita tidak tahu kapan pandemi selesai. Kenapa kita bagus angkanya ini, karena survei menunjukkan bahwa antibodi kita tinggi," kata Dante.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads