Pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Pemalang di Kota Pekalongan meningkat pesat. Sebagian besar merupakan grup jemaah umrah yang mencapai 50 persen, untuk wisata 40 persen dan pekerja migran 10 persen.
"Untuk permohonan terbanyak dari grup jemaah umrah yang akan diberangkatkan oleh biro perjalanan umrah di Pekalongan dengan persentase 50 persen, untuk wisata 40 persen dan untuk untuk pekerja migran 10 persen," kata Kasi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Washono kepada detikJateng, Jumat (3/6/2022).
Washono menjelaskan, sejak Arab Saudi membuka lagi kunjungan untuk jemaah umrah terjadi peningkatan jumlah pemohon. Dia memerinci pada Januari mencapai 454 pemohon, Februari 476 pemohon, Maret 784 pemohon, April 651 pemohon dan bulan Mei 545 pemohon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengantisipasi permohonan yang membeludak, UKK Kota pekalongan menerapkan sistem antrean paspor online (Apapo) sehingga pemohon menyesuaikan jam kedatangan di kantor serta jumlah kuotanya," ucapnya.
Dalam sehari berdasarkan kuota Apapo, UKK Kota Pekalongan melayani 30 orang permohonan. Kemudian untuk sistem antrean online lewat M-Paspor, saat ini diakui masih terkendala dengan sistem dan masih progres untuk perbaikan.
"Untuk M-Paspor, masih terkendala sistem, masih progres. Saat ini menerapkan sistem antrean Apapo dan bilamana ada pemohon yang belum mendapat kuota antrean Apapo dan permohonannya urgent atau mendesak dapat menggunakan antrean walk in dan yang pasti kita layani dengan baik sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku," terangnya.
(ams/mbr)