Sebanyak empat pasar Hewan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah ditutup selama dua pekan. Hal ini dilakukan setelah ada ratusan hewan ternak sapi yang terindikasi terkena penyakit mulut dan kuku atau PMK.
"Hasil laborat kemarin kita kirim sampel sebanyak 11 sampel, ada 11 ekor yang terdiri kerbau 5 ekor Sukolilo, Gabus 6 ekor kerbau. Kebetulan ambil pedagang dari kandang asal ternak asal Jawa Timur yang positif, kasus yang lain meluas merata di semua kecamatan, cuman 200-an ekor sapi yang terindikasi itu yang menyerupai tandai-tanda PMK," jelas Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Andi Hirawadi saat dihubungi detikJateng, Kamis (2/6/2022).
Menurutnya ada ratusan hewan sapi yang terindikasi terkena PMK. Namun telah dilakukan pengobatan pada sapi-sapi tersebut dan belum ditemukan yang sampai mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu kata dia sejumlah pasar hewan di Pati ditutup selama dua pekan. Pasar tersebut meliputi Pasar Hewan Margorejo, Jaken, Winong dan Tayu.
Andi pun mengatakan kebanyakan hewan dari pasar terindikasi terkena PMK. Kemudian sapi tersebut dibawa pulang kemudian menular ke hewan ternak lainnya.
"Mengantisipasi penyebaran PMK semakin luas, karena selama ini kasus di lapangan sebagian besar hewan dari pasar hewan bawa ke kandang menular ke ternak yang lain," jelas Andi.
"Maka kami punya kebijakan punya menutup pasar hewan masa istirahat selama 14 hari, khusus teman-teman di pasar hewan fokus menangani PMK di ternak. Pasar yang ditutup Margorejo, Winong, Tayu, Jaken. Itu mulai hari ini sampai 16 Juni 2022," ungkap dia.
Sementara itu, pantauan di Pasar Margorejo terlihat sepi, Kamis (2/6). Terlihat ada pagar di depan pintu masuk. Dituliskan juga pasar ditutup sejak 2-16 Juni 2022.
Meski demikian tak sedikit pedagang hewan yang datang ke pasar. Terpaksa mereka harus pulang.
Seorang staf Pasar Margorejo, Busroin, mengatakan penutupan pasar sejak hari ini sampai 16 Juni 2022. Namun kata dia, ada beberapa pedagang hewan yang masih datang. Para pedagang itu akhirnya terpaksa putar balik.
"Di sini total pedagang ada 200 orang ya, pedagang datang dari Karisidenan Pati. Ini sudah ada yang kecele tapi kemarin sudah dikasih tahu sudah ada surat edarannya," jelas Busroin kepada detikJateng ditemui di lokasi pagi ini.
(sip/mbr)