Enam perahu milik nelayan di Desa Kabongan Lor dan Dukuh Jarakan, Desa Sukoharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, kandas dan tenggelam. Kejadian yang membikin kalang kabut para nelayan itu disebabkan oleh ombak tinggi disertai angin kencang.
Terpaan ombak serta angin kencang pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 13.00 WIB mengakibatkan tali yang digunakan untuk memancang perahu terlepas. Perahu-perahu yang berjajar itu terombang-ambing saling benturan, hingga akhirnya kandas dan tenggelam.
Salah satu nelayan asal Desa Kabongan Lor, Mustaim, mengatakan ada lima perahu milik nelayan di desanya yang kandas dan tenggelam. Beruntung kelima perahu tersebut berhasil diselamatkan oleh warga yang bergotong royong membantu proses evakuasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masing-masing (perahu) punyanya Kukuh, Budi, Agus, Sarmanto, sama Young. Berhasil diselamatkan semuanya. Bareng-bareng tadi, warga gotong royong sampai sekitar pukul 16.00 WIB baru selesai," kata Mustaim saat dihubungi detikJateng.
![]() |
Meski dapat diselamatkan, lima perahu milik nelayan di Desa Kabongan Lor itu kondisinya rusak dan mengalami retak di beberapa bagian.
Terpisah, Kepala Desa Sukoharjo Lilik Haryanto membenarkan kabar adanya satu perahu milik warganya yang tenggelam. Perahu itu juga berhasil diselamatkan dan sudah ditarik ke tepi pantai.
"Perahu tenggelam satu, milik Lismiyanto warga RT 02 RW 01. Perahu (sedang) sandar, anginnya terlalu kencang sejak siang hingga sore, jadi jangkarnya lepas," terang Lilik.
Akibat peristiwa itu, Lilik mengungkapkan, barang-barang seperti alat tangkap milik nelayan yang berada di perahu hilang tersapu ombak.
"Bersama-sama, nelayan bahu-membahu akhirnya perahu sudah terangkat. Yang hilang barang-barang di atas perahu, seperti jaring," ungkap Lilik.
Malam ini, Kamis (26/5), perahu milik warga Desa Sukoharjo yang sempat kandas dan tenggelam itu sudah ditarik ke tempat reparasi perahu yang berada di sekitar pantai.
Sementara itu, Kepala Satpolairud Polres Rembang AKP Sukamto mengimbau masyarakat, terutama yang berdomisili di wilayah pesisir Rembang, agar mewaspadai gelombang tinggi dan angin kencang.
"Mohon pengurus kapal bisa saling gantian berjaga-jaga. Kami juga masih terus melakukan pendataan," kata Sukamto kepada wartawan.
(dil/rih)