Banjir Rob Pekalongan, Walkot Jelaskan Alasan Tak Tetapkan Tanggap Darurat

Banjir Rob Pekalongan, Walkot Jelaskan Alasan Tak Tetapkan Tanggap Darurat

Robby Bernardi - detikJateng
Rabu, 25 Mei 2022 19:03 WIB
Kondisi terkini permukiman yang terendam banjir rob di Kota Pekalongan, Rabu (25/5/2022).
Kondisi terkini permukiman yang terendam banjir rob di Kota Pekalongan, Rabu (25/5/2022). (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Pekalongan -

Wali Kota Pekalongan Ahmad Afzan Arslan Djunaid belum memutuskan status tanggap darurat bencana banjir rob. Menurutnya, kondisi saat ini belum masuk kriteria tanggap darurat bencana.

"Status kita belum menerapkan tanggap darurat, karena kriterianya untuk tanggap darurat itu belum masuk," kata Ahmad Afzan usai meninjau gotong royong pembuatan tanggul darurat, Rabu (25/5/2022).

"Kalau tiga hari belum masuk kriteria. Kalau tadi saya sudah komunikasi BMKG perkiraan siklus gelombang tinggi, bahwa hari ini rob yang paling besar, besok semakin surut, mudah-mudahan ini benar. Mudah-mudahanlah, perkiraan BMKG benar," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait anggaran pemerintah untuk memenuhi kebutuhan korban bencana maupun warga yang mengungsi, Pemkot Pekalongan telah koordinasi dengan Korpri dan Baznas.

"Kalau belum dinyatakan tanggal darurat dari pemerintah, kita tidak bisa cairkan untuk dana bencana, tapi kita sudah kordinasi dengan Baznas, Korpri peduli semuanya siap membantu keperluan dari korban banjir dan pengungsi, seperti makanan, pakaian pantas pakai, minyak angin, untuk anak-anak, wanita dan lansia, karena pengungsian didominasi wanita, anak-anak dan lansia. Mudah-mudahan ini bisa teratasi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, pihaknya juga telah menyediakan logistik untuk keperluan pembuatan tanggul darurat. Ahmad Afzan mengaku telah meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk langsung menangani tanggul yang sebelumnya jebol, agar dibangun tanggul permanen yang kokoh.

"Saya juga sudah komunikasi dengan DPU, setelah rob ini surut, untuk menambal tanggul lebih kuat," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengakui adanya banjir rob yang terjadi sejak Senin sore berdampak di dua wilayah kecamatan, yakni di Kecamatan Pekalongan Utara dan Kecamatan Pekalongan Barat.

"Di kota Pekalongan yang paling parah utara dan barat, barat pun sebetulnya kalau tidak ada tanggul jebol, hanya limpasan," ujarnya.

Ia berharap banjir rob akan segera surut, untuk kemudian dilakukan penanganan secepatnya pascabanjir rob. Sementara itu, sejumlah petugas dan warga masih bergotong royong untuk menambal tanggul yang jebol dengan kantong pasir hingga malam ini.




(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads