Rob di Kendal Surut, BPBD Ingatkan Air Laut Naik Lagi Siang Ini

Rob di Kendal Surut, BPBD Ingatkan Air Laut Naik Lagi Siang Ini

Saktyo Dimas R - detikJateng
Selasa, 24 Mei 2022 12:12 WIB
Banjir rob rendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah. Banjir disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta tanggul yang jebol di kawasan itu
Ilustrasi. Penampakan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang saat terendam banjir rob. Foto: ANTARA FOTO/AJI STYAWAN
Kendal -

Banjir rob di pesisir Kabupaten Kendal mulai surut sejak Senin (23/5) malam. BPBD Kendal meminta warga tetap mewaspadai potensi kenaikan air laut siang ini.

"Saat ini ketinggian rob sekitar 10-30 centimeter. Kemarin sampai 1 meter," kata Kepala BPBD Kendal, Sigit Sulistyo, saat ditemui detikjateng di ruangannya, Selasa (24/5/2022).

Sigit mengatakan, ada 7 desa/kelurahan di 4 kecamatan yang terdampak rob, yaitu Mororejo, Korowelang, Pidodo Wetan, Kartika Jaya, Wonosari, Bandengan, dan Karangsari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banjir rob tahun ini besar dan parah. Biasanya rob hanya setinggi 30 cm, tapi sekarang sudah 1 meter," ujar Sigit. "Yang terparah di Kelurahan Karangsari dan Bandengan di Kecamatan Kota Kendal dan Desa Mororejo di Kecamatan Kaliwungu," imbuh dia.

Menurut Sigit, BMKG Jateng sebelumnya sudah mengingatkan ihwal pasang air laut diprakirakan terjadi pada 23-24 Mei 2022 mulai pukul 14.00 WIB. Maka itu, meski banjir rob saat ini terpantau surut, Sigit mengimbau warga di kawasan pesisir agar tetap waspada.

ADVERTISEMENT

"Karena siang nanti diprakirakan akan kembali terjadi pasang naik air laut. Pasang naik mulai pukul 14.00 WIB dan perlahan akan masuk ke jalanan dan pemukiman warga," ujar Sigit.

Posko dan dapur umum yang didirikan BPBD dan Dinas Sosial Kendal di tiap desa yang terdampak banjir rob kemarin masih beroperasi hari ini. "Masih menyuplai makanan untuk warga. Kondisi sudah normal, tidak ada warga yang mengungsi," terang Sigit.

Lurah Karangsari, Gatot, mengatakan banjir rob di wilayahnya sudah berangsur surut. "Kemarin ketinggian air sampai 1 meter. Sekarang sudah surut, tinggal 30 centimeter di beberapa rumah warga dan jalan desa," kata Gatot kepada detikjateng.

"Rob di sini sebenarnya sejak selesai lebaran. Air masuk ke permukiman dari pagi hingga siang dan sorenya sudah surut. Itu hampir setiap hari. Biasanya cuma 10-25 centimeter. Warga sudah terbiasa dengan rob seperti itu. Tapi rob sekarang ini yang terparah," terang Gatot.

Gatot menambahkan, dapur umum di Karangsari masih menyuplai makanan bagi warga yang terdampak rob. "Ada 1.350 jiwa di 9 RT di RW 5 Karangsari. Mereka ini terdampak banjir rob dan tidak ada yang mengungsi," tambahnya.

Senada diutarakan Sakdullah, warga Kelurahan Bandengan. "Saya sudah biasa dengan rob, tapi tidak separah ini, sampai 1 meter. Biasanya rob sampai di jalan saja, tapi kemarin sudah masuk rumah," kata Sakdullah.




(dil/aku)


Hide Ads