Hingga pagi ini terminal peti kemas (TPK) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang masih belum bisa beroperasi akibat banjir rob. Sedangkan terminal penumpang bisa digunakan.
Menurut keterangan PT Pelindo III Semarang yang diperoleh detikJateng, aliran listrik belum menyala sehingga TPK Semarang belum bisa beroperasi. Untuk diketahui, PLN melakukan pengamanan jaringan dengan pemadaman listrik terkait bencana rob di Semarang.
"Update pukul 07.00 WIB, TPK Semarang belum dapat beroperasi karena aliran listrik dari PLN masih padam. Saat ini TPK Semarang bersama tim PLN sedang melakukan pengecekan terhadap panel listrik untuk memastikan aman jika dialiri listrik," jelas Pelindo III Semarang dalam keterangan resminya, Selasa (24/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Selasa (24/5) pukul 02.00 WIB, dalam keterangan itu dijelaskan, TPK Semarang sudah mengoperasikan genset untuk mengalirkan listrik ke peti kemas berpendingin agar barang di dalamnya tidak rusak. Selain itu, puluhan pompa air terus bekerja untuk mengalirkan genangan air ke kolam penampungan.
"Tim Pelindo juga sedang berupaya menutup tanggul jebol dengan kantong pasir dibantu oleh Pemda, BPBD, TNI dan Polri. Kegiatan di Terminal Penumpang dan Roro Pelabuhan Tanjung Emas tetap berjalan," tulis Pelindo III dalam keterangannya.
Untuk diketahui, rob ekstrem terjadi karena jarak bumi dan bulan ada dalam posisi yang paling dekat. Hal itu memengaruhi air pasang, ditambah tinggi gelombang laut masuk kategori sedang.
Kondisi tersebut diperparah dengan adanya tanggul jebol pada Senin (23/5) lalu. Ternyata ada dua titik tanggul jebol, yaitu di area sekitar PT Lamicitra Nusantara dan Kampung Ujung Seng.
Di terminal peti kemas (TPK) Semarang setidaknya ada 500 peti kemas berukuran 40 kaki, baik ekspor maupun impor, yang terdampak langsung genangan air pasang.
Sejak kemarin, pihak TPK Semarang berupaya memindahkan peti kemas ke area yang lebih tinggi atau memasang beton untuk menahan laju air menuju peti kemas.
(dil/mbr)