Stasiun kereta api (KA) di Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, selama ini dikenal dan disebut sebagai Stasiun Prambanan, sesuai nama kecamatan. Padahal nama stasiun tersebut sesungguhnya adalah Stasiun Brambanan, bukan Prambanan.
Stasiun Brambanan terletak di wilayah Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten yang berbatasan dengan Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY). Dari simpang empat Jalan Jogja-Solo, hanya sekitar 90 meter ke arah selatan.
Di stasiun tersebut KA commuter dan kereta api pengangkut semen setiap hari berhenti. Jaraknya dengan kompleks Candi Prambanan dan Candi Sojiwan tidak ada satu kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada papan nama stasiun di tepi jalan raya tertulis Stasiun Brambanan. Demikian juga di pintu masuk peron stasiun, tertulisnya nama stasiun Brambanan, bukan Prambanan.
Purwanto (52), warga Prambanan mengatakan Stasiun Brambanan selama ini disebut, dikenal dan diucapkan dengan nama Stasiun Prambanan. Penyebutan itu sudah sejak lama.
"Saya tidak tahu persis mulainya kapan diucapkan Prambanan, tapi yang jelas sudah sejak lama. Padahal nama sebenarnya Brambanan," jelas Purwanto kepada detikJateng saat menunggu di parkiran, Sabtu (21/5/2022).
Purwanto menjelaskan, bagi warga lokal Kecamatan Prambanan sebenarnya sudah mengetahui nama stasiunnya Brambanan. Namun dalam pengucapan keseharian tetap Stasiun Prambanan.
"Kalau kita orang sini tahu stasiun nama aslinya Brambanan tapi kalau mengucapkan tetap Prambanan. Brambanan itu ejaan lama nama asal Prambanan, ada sejarahnya," terang Purwanto.
Konon, kata Purwanto, Prambanan itu asal katanya Brambanan. Brambanan sendiri asalnya dari kata Brahmanan karena di sekitar kawasan Prambanan dulunya banyak Brahmana.
"Dari kata Brahmana, dulu kan banyak Brahmana, ada juga Candi Brahma (bagian dari candi Prambanan). Desa, dusun yang namanya Brambanan juga tidak ada," papar Purwanto.
Nama Brahmanan, Brambanan, imbuh Purwanto, merupakan sebutan lama zaman kerajaan. Selain stasiun, pasar Prambanan di wilayah Kabupaten Sleman juga namanya Brambanan.
"Selain stasiun, dulu pasar Prambanan, Sleman itu namanya juga Brambanan. Tapi dinasionalkan disebut Prambanan sampai sekarang," sambung Purwokerto.
Bagi warga yang usianya tua, tambah Purwanto, masih ada yang tahu sejarah nama itu. Namun generasi muda sudah jarang yang paham.
"Kalau orang tua-tua, atau seusia saya masih tahu. Tapi anak-anak sekarang tidak banyak yang tahu," pungkas Purwanto.
Terpisah, Camat Prambanan, Klaten, Puspo Enggar Hastuti menyatakan sejak dulu saat didirikan namanya memang Stasiun Brambanan. Nama itu tidak lepas dari sejarah masa lalu.
"Brambanan bukan nama desa atau dusun tapi ada kaitan dengan sejarah zaman peradaban dulu (Hindu-Buddha). Kalau tidak salah dulu Kecamatan Prambanan itu berkumpulnya para kaum brahma untuk melakukan sembahyang," papar Puspo kepada detikJateng.
Sementara itu, Pamong Budaya Madya BPCB Jateng, Deni Wachju Hidajat nama awalnya kawasan Candi Prambanan disebut Brambanan, Brahmanan. Namun seiring waktu menjadi Prambanan.
"Nama Stasiun Brambanan jadi disebut Prambanan. Kami belum pernah mengkajinya, ini mungkin lebih tepat ditanyakan ke BPNB Yogyakarta," ungkap Deni.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto membenarkan nama Brambanan masih dipakai. Sampai sekarang nama itu yang dipakai.
"Sejak awal namanya Brambanan," jawab Supriyanto saat dimintai konfirmasi detikJateng.
(rih/ahr)