.webp)
Dinas Pendidikan Kota Semarang mengizinkan para siswa untuk melepas masker di lingkungan sekolah. Tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Salah satunya, melepas masker hanya boleh dilakukan saat berada di luar ruangan. Sedangkan saat berada di ruangan, termasuk dalam kelas, para siswa masih wajib bermasker.
"Kalau di luar ruangan misalnya olahraga atau apa itu bisa," kata Kepala Dinas Pendidikan Semarang, Gunawan saat dihubungi, Jumat (20/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihaknya juga meminta agar siswa yang ingin melepas masker untuk memperhatikan kondisi di sekitarnya. Meski sedang di luar ruangan, namun jika sedang berada dalam kerumunan tetap harus mengenakan masker.
Demikian juga siswa yang badannya tidak sehat juga wajib bermasker baik di dalam maupun di luar ruangan.
"Di sekolah pun harus bisa melihat kondisi kegiatan," jelasnya.
Sedangkan terkait protokol kesehatan seperti cuci tangan, Gunawan mengatakan pihaknya akan terus menganjurkan hal itu. Sebab hal itu menjadi bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat.
"Kalau itu (mencuci tangan) tetap, kalau itu kan memang kita budaya hidup bersih sebenarnya," katanya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo secara resmi telah mengumumkan pelonggaran soal masker. Masyarakat boleh tidak pakai masker di luar ruangan yang tidak ada kepadatan.
Atas kebijakan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau agar masyarakat memperhatikan kondisi sebelum membuka masker. Terutama bagi yang dalam kondisi sakit atau kurang fit.
"Kalau di ruang terbuka seperti ini menurut saya tidak apa-apa. Nggak usah pakai masker boleh lah," kata Ganjar di Semarang, Rabu (18/5/2022).
"Di luar kalau jaraknya pendek tetap pakai. Kalau tidak banyak kerumunannya tidak pakai masker tidak apa-apa. Kalau tidak enak badan, pakai masker," imbuhnya.
(ahr/aku)
