Buntut Warga Tewas Dibacok, Polisi Jaga Perbatasan 2 Desa di Jepara

Buntut Warga Tewas Dibacok, Polisi Jaga Perbatasan 2 Desa di Jepara

Dian Utoro Aji - detikJateng
Senin, 16 Mei 2022 15:55 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Ilustrasi. (Foto: dok detikcom)
Jepara -

Polres Jepara saat ini terus mengantisipasi dampak dari perkelahian antarwarga dua desa yang terjadi usai nonton pentas dangdut yang terjadi Minggu (16/5/2022). Perkelahian itu menyebabkan AR (30), warga Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, tewas.

Kapolres Jepara AKBP Warsono menyebut perkelahian itu melibatkan warga Desa Muryolobo dan Desa Ngetuk. Saat ini pihaknya melakukan upaya pencegahan serangan balasan dengan cara melakukan penjagaan di perbatasan desa.

"Sekarang ini saya sudah siapkan pos pengamanan personel di sana di perbatasan. Perbatasan dua desa itu untuk jaga supaya pengendalian keamanan di sana," kata Warsono, Senin (16/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjagaan di perbatasan dua desa yang sedang memanas itu juga melibatkan anggota TNI.

"(Penjagaan) Dari Polri 25 personel dan ada bantuan dari TNI juga," kata Warsono menjelaskan.

ADVERTISEMENT

Untuk meredam suasana, polisi juga sudah mengumpulkan kepala desa se-Kecamatan Nalumsari serta para tokoh masyarakat. Mereka diminta untuk ikut mengimbau warganya untuk tidak melakukan serangan balasan maupun membuat permasalahan baru.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria berinisial AR (30) warga Desa Muryolobo Kecamatan Nalumsari tewas dalam sebuah tawuran antarwarga usia menonton dangdut, Minggu (15/5). Dia tewas dengan luka akibat senjata tajam.

"Telah terjadi perkelahian sejumlah pemuda Desa Ngetuk dan Muryolobo, Kecamatan Nalumsari diduga gara-gara persoalan sepele usai pentas musik," terang Kapolres Jepara AKBP Warsono dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (16/5).




(ahr/aku)


Hide Ads