2 SD dan Balai Desa di Ceper Klaten Dibobol Maling

2 SD dan Balai Desa di Ceper Klaten Dibobol Maling

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 12 Mei 2022 16:30 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi garis polisi. (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Klaten -

Dua sekolah dasar negeri (SDN) dan satu balai desa di Kecamatan Ceper, Klaten, dibobol maling. Polisi turun tangan melakukan penyelidikan.

"Setelah mendapat laporan kita melalukan olah TKP dan penyelidikan," kata Pejabat Kanit Reskrim Polsek Ceper, Aipda Ary Sriwibowo, kepada wartawan kantornya, Kamis (12/5/2022).

Peristiwa terjadi di SDN 1 Pokak, SDN 2 Pokak dan Balai Desa Pokak. Letak tiga bangunan itu berjajar di tepi jalan kampung dekat sawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ary menjelaskan peristiwa pembobolan itu pertama kali diketahui oleh penjaga sekolah sekitar pukul 06.00 WIB tadi dan dilanjutkan laporan ke Polsek Ceper. Polisi kemudian ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Diduga pelaku lebih dulu menyasar balai desa tapi tidak dapat apa pun.

"Dari olah TKP balai desa pencuri lewat pintu samping. Lewat jendela samping, tidak dapat barang berharga karena ruang utama diteralis. Setelah itu lanjut SDN 1 lewat pintu samping tapi tidak ditemukan barang berharga," papar Ary.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, lanjutnya, pelaku melanjutkan aksinya ke SDN 2 Pokak lewat pintu samping merusak gerendel. Pelaku berhasil masuk ruang guru dan menggasak laptop, Overhead Projector (OHP), flashdisk, pompa air, printer dan uang Rp 400.000.

"Yang ada barang berharga cuma satu lokasi, berdasarkan data register aset total kerugian Rp 18 juta. Dugaan pelaku hanya satu orang menggunakan alat," terang Ary.

Lemari di SDN 1 Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten, yang diobrak-abrik maling, Kamis (12/5/2022).Lemari di SDN 1 Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten, yang diobrak-abrik maling, Kamis (12/5/2022). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)

Sementara itu, guru SDN 1 Pokak, Bambang Ismanto mengatakan dia menerima laporan peristiwa itu dari penjaga sekolah. Penjaga mendapati kondisi di dalam ruang guru berantakan.

"Semua lemari dan meja diobrak-abrik. Printer tidak dibawa, tapi ada uang koperasi hasil penjualan alat tulis Rp 200.000 dibawa pencuri," kata Bambang kepada wartawan di lokasi.

Menurut Bambang, pencurian di SDN 1 Pokak sudah yang ketiga kali ini. Meski demikian, kasus pencurian ini tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.

"Beberapa waktu lalu tabung gas, pompa sepeda motor, komputer dan kompor gas dibawa," ujar Bambang.

"Tidak mengganggu kegiatan siswa," pungkasnya.




(rih/sip)


Hide Ads