Terungkap, Ini Penyebab Ternak Sakit di Desa Lereng Merapi Klaten

Terungkap, Ini Penyebab Ternak Sakit di Desa Lereng Merapi Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 12 Mei 2022 15:33 WIB
Sapi di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, Klaten, yang diambil sampel darah, Kamis (12/5/2022).
Sapi di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, Klaten, yang diambil sampel darah, Kamis (12/5/2022). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten menyelidiki maraknya ternak sakit di desa lereng Gunung Merapi wilayah Klaten. Hasilnya, sapi dan kambing yang sakit dan mati itu tidak terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Hasil pengecekan kesehatan hewan yang sakit dan mati di Kecamatan Kemalang, di Pak Yanto ada dua domba mati karena scabies (kudis). Di Pak Wardi mati karena kejepit, di Pak Darto dan Pak Tadi sapi mati karena kencing berdarah," ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Widiyanti, kepada detikJateng, Kamis (12/5/2022).

Selain itu, lanjutnya, sapi-sapi yang ambruk di kandang milik warga bernama Jatmiko bukan karena PMK tapi demam. Menurutnya, sapi yang deprok atau tidak bisa berdiri bisa dipicu demam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang deprok itu tidak selalu PMK karena demam tiga hari juga bisa deprok. Kalau deprok tapi lidah tidak ada sariawan, maka tidak mengarah ke PMK," papar Widiyanti.

Khusus untuk ternak di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, imbuh Widiyanti, sudah dilakukan pemeriksaan. Sampel darah sudah diambil tapi hasilnya belum keluar.

ADVERTISEMENT

"Masih menunggu laboratorium, kita belum mendapatkan hasilnya. Kita imbau masyarakat terus waspada," ujarnya.

Widiyanti pun mengimbau warga segera melapor ke petugas dinas apabila ada ternak sakit. Dengan demikian dinas bisa segera mengecek lebih lanjut.

"Jika melapor, dinas bisa segera mengecek lebih lanjut. Masyarakat diharapkan tetap tenang, jangan panik dan PMK itu tidak menular ke manusia," pungkas Widiyanti.

Sebelumnya diberitakan, warga peternak sapi dan kambing di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, resah. Pasalnya beberapa pekan terakhir marak ternak mati dan sakit-sakitan terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Ternak yang sakit merata, hampir di setiap RT ada. Kebanyakan demam sama akhir-akhir ini (marak kasus) penyakit kuku dan mulut," kata Kadus 1 Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Lamdoto, Rabu (11/5).

Menurut Lamdoto, kejadian itu baru beberapa pekan dan ternak warga tersebut mayoritas berupa sapi. Ada yang mati dan ada yang akhirnya bisa sembuh.

"Ada yang mati dan ada yang sembuh. Ada juga kambing yang mati dan juga ada kambing juga sembuh," pungkas Lamdoto.




(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads