Kasus tembok eks Keraton Kartasura yang dijebol menggunakan ekskavator menjadi sorotan banyak pihak. Seorang hakim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Djuyamto, menyuarakan keprihatinannya dengan menciptakan lagu yang diberi judul 'Balekno Tembokku' (Kembalikan tembok saya).
"Itu berawal dari perasaan kesal, marah prihatin, semacam ingin mengkritisi, karena sebagaimana UU Cagar Budaya (menjaga) jadi kewajiban pemerintah dan masyarakat, ke depan tidak boleh saling menyalahkan, tanggungjawab sesuai tupoksinya," terang pria yang akrab disapa Bang Djoe ini kepada detikJateng, Rabu (11/5/2022).
Awalnya, lanjut Djoe, salah satu komposer, Andi Zate, memintanya untuk membuat lirik terkait jebolnya tembok Baluwarti, Kartasura. Satu jam kemudian dirinya mendapatkan ide mentah dan lirik dikirimkan ke Andi Zate untuk diaransemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah lagu jadi, kemudian dibuatlah video klip berlokasi di tembok yang roboh tersebut. Tidak butuh waktu lama dalam proses pembuatan video klip kurang lebih hanya 1,5 jam saja.
"Sebenarnya klip itu sebelum Lebaran sudah siap, hanya uploadnya menunggu momen Lebaran. Bikin klip pas puasa hanya 1,5 jam," paparnya.
Untuk genre musiknya, Djoe menyampaikan, dirinya memilih campursari dengan model Banyuwanginan. Salah satu yang membuat beda yakni adanya gendang.
"Kalau genre ini kan mengajak semangat jadi saya pakai Banyuwanginan, dengan dipakainya gendang, intronya monolog awal Mas Andi (Zate)," tuturnya.
Djoe berharap dengan adanya lagu ini bisa mengajak seluruh masyarakat dan juga pemerintah agar lebih peduli terhadap keberadaan benda-benda cagar budaya yang ada di sekitar.
"Harapan kami mengajak masyarakat dan pemerintah ayo lestarikan, jaga cagar budaya. Jangan saling menyalahkan," pungkasnya.
Terpisah, Andi Zate selaku komposer menyampaikan, lagu tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi yang terjadi saat ini (jebolnya bangunan cagar budaya).
"Saya yang menotasikan musik berdasarkan lirik dari hatinya Om Djoe. Proses lirik dan musik hanya 24 jam, karena saking semangatnya. Harapannya, orang menjadi sadar, menyuarakan agar teringat terus bahwa kita harus menjaga cagar budaya. Lagu ini sebagai corong menyuarakan pertahanan cagar budaya, lagu sebagai media," urainya.
Semenjak diunggah di channel Andi Zate di YouTube delapan hari lalu, penonton video klip 'Balekno Tembokku' sudah mencapai 4.500-an penonton dan menuai ratusan like serta puluhan komentar.
(aku/ahr)