Kereta kelinci berpenumpang ibu dan anak-anak terguling dan menewaskan dua orang, Ida Kumalasari (32) dan anak balitanya Tama (4). Penyebab kecelakaan saat ini masih dalam penyelidikan polisi.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (11/5) pukul 10.30 WIB. Kereta kelinci yang merupakan modifikasi truk boks bernopol H-1439-SMG, dikemudikan Purwadi (60).
Warga Dukuh Cepoko, Desa Sangge, Kecamatan Andong itu membawa rombongan ibu dan anak-anak dari dukuh yang sama hanya berbeda RT. Kereta itu diketahui disewa salah seorang keluarga korban untuk wisata berkeliling kampung hingga ke Bandara Adi Soemarmo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lokasi kejadian itu merupakan jalan pintas, dari Sangge ke bandara," jelas paman korban Ida, Budiman saat ditemui di RSUD Waras Wiris Andong, Boyolali, Rabu (11/5/2022).
Lokasi kecelakaan itu terjadi di jalan pintas di wilayah Dukuh Dawung, sebelah barat Dukuh Tegalrejo, Desa Sempu, Kecamatan Andong. Kendaraan itu pun sempat mogok di pertigaan jalan.
"Mogok, didorong, namun ada kendala gas itu terkunci, akhirnya pada saat tikungan itu lurus dan terbalik di ladang ini," kata Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Abdul Mufid, di lokasi kejadian, siang tadi.
Dia menyebut kereta kelinci itu melaju dari arah utara menuju ke selatan. Sesampainya di TKP, kereta itu mengalami kerusakan mesin dan didorong oleh sebagian penumpang.
Saat itu, mesin berhasil hidup lagi. Namun langsung melaju kencang tak terkendali. Diduga pengemudi tidak dapat mengusai kendaraannya, sehingga kereta kelinci saat di pertigaan oleng ke kanan dan terguling ke ladang yang berada di sebelah selatan jalan.
"Serombongan kereta kelinci ini dari Klego mau menuju ke bandara, melalui jalan kampung di tengah ladang ini," terang Mufid.
Lokasi kejadian merupakan jalan kampung. Jalannya pun cukup sempit dengan konstruksi cor beton di kanan kiri atau tidak penuh diseluruh badan jalan. Ruas jalan ini merupakan jalan pintas dari Sangge.
Salah seorang penumpang kereta kelinci, Wartiningsih, mengatakan sebelum kecelakaan kereta kelinci sempat mogok. Kemudian dia bersama tiga penumpang lainnya turun untuk mendorong.
"Iya saya turun mendorong. Ada 4 orang, tapi setelah mesin hidup, langsung melaju kencang. Kami lari mengejar," kata Wartiningsih, saat ditemui di IGD RSUD Waras-Wiris Andong.
Akhirnya kereta kelinci itu terguling di ladang tersebut. Karena turun mendorong, Wartiningsih selamat dalam kejadian ini. Namun anaknya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
(ams/sip)