Jateng Siaga Penyakit Mulut dan Kuku Ternak, Ganjar Minta Perbatasan Dijaga

Jateng Siaga Penyakit Mulut dan Kuku Ternak, Ganjar Minta Perbatasan Dijaga

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 11 Mei 2022 19:21 WIB
Ratusan sapi mengikuti tradisi angon atau arak-arakan sapi dalam syawalan di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali, Senin (9/5/2022).
Ratusan sapi mengikuti tradisi angon atau arak-arakan sapi dalam syawalan di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Musuk, Boyolali, Senin (9/5/2022). Foto: Jarmaji/detikJateng
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan jajarannya agar mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak. Salah satu langkah yang ditempuh yaitu menjaga lalu lintas hewan ternak di daerah yang berbatasan dengan Jawa Timur.

"Sekarang kita siaga hepatitis anak dan kesehatan hewan, wabil khusus penyakit mulut kuku (PMK). Ini sudah ada di Jawa Timur dan kita border perbatasan," kata Ganjar usai kegiatan evaluasi arus mudik-balik bersama Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (11/5/2022).

Ganjar mengaku sudah berbincang dengan Menteri Pertanian di Makassar, belum lama ini. "Beliau sampaikan segera dimusnahkan, itu ada teknisnya. Dukungan diberikan kementerian, barangkali nanti Gubernur Jawa Timur yang akan mengeksekusi di lapangan," kata Ganjar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, kami siap-siap di Jawa Tengah. Bukan tidak mungkin itu (PMK) juga kan bisa bergeser (dari Jawa Timur), maka kenapa mesti dijaga transportasi lalu lintas hewan kita," imbuh Ganjar.

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan pihaknya tidak membuat satgas khusus soal PMK. Namun, Luthfi menjelaskan, ada satgas pangan di bawah komando Direktorat Reserse Kriminalisasi Khusus Polda Jateng.

ADVERTISEMENT

"Satgas khusus tidak ada, tapi itu kan masalah ekonomi. Jadi satgas pangan kita tidak hanya hewan, tidak hanya pangan. Itu sudah terbentuk, sudah ada. Jadi di bawah Direktorat Kriminal Khusus kita itu akan menangani secara komprehensif soal ini," kata Luthfi.

"Polri akan mengawal ini sehingga tidak merembet ke daerah lain. Terutama para Bhabinkamtibmas dan Babinsa dari TNI yang akan memberikan penerangan kepada masyarakat manakala terjadi fluktuatif di wilayah Jawa Tengah," imbuh Luthfi.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy menambahkan, kasus PMK pada sejumlah sapi di Desa Singosari, Kabupaten Boyolali, sudah dilakukan penanganan. Diberitakan detikJateng sebelumnya, ada 15 sapi di Boyolali yang terjangkit PMK.

"Sudah ada pengobatan dan pemantauan dari Dinas Kesehatan Hewan Boyolali dan Puskeswan Mojosongo. Sementara sudah dilakukan isolasi terhadap sapi milik saudara Gandung," kata Iqbal via pesan singkat.




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads