Sapi-sapi di Klaten Dicek Antisipasi Penyakit Kuku dan Mulut, Ini Hasilnya

Sapi-sapi di Klaten Dicek Antisipasi Penyakit Kuku dan Mulut, Ini Hasilnya

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 10 Mei 2022 11:21 WIB
Sapi di pasar hewan Jatinom diperiksa tim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Selasa (10/5/2022).
Sapi di pasar hewan Jatinom diperiksa tim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Selasa (10/5/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Pemeriksaan ternak, terutama sapi di Klaten mulai digencarkan menyusul penyakit kuku dan mulut (PMK) yang merebak di Jatim. Pemeriksaan dilakukan di pasar sapi sampai peternakan.

"Dengan kejadian tersebut (di Jatim) kita melakukan peningkatan pengawasan. Baik di sentra ternak maupun di pasar hewan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Widiyanti kepada wartawan di sela pemeriksaan di pasar hewan Jatinom, Selasa (10/5/2022).

Widiyanti menjelaskan setelah munculnya kasus di Jawa Timur, pihaknya langsung melakukan beberapa langkah. Salah satunya membentuk Tim Reaksi Cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah menerjunkan Tim Reaksi Cepat dan membuat surat edaran. Isinya agar masyarakat yang menemukan ada ternaknya memiliki gejala ke arah PMK segera melapor," papar Widiyanti.

Langkah itu untuk mengantisipasi secara cepat sehingga PMK tidak muncul di Klaten. Menurutnya, sejauh ini belum ada laporan dan temuan.

ADVERTISEMENT

"Sejauh ini belum ada laporan atau temuan terkait gejala PMK, termasuk suspek belum ada. Kita terus pantau setiap hari," ungkapnya.

Gejala umum PMK, rinci Widayanti, antara lain demam tinggi 39 derajat pada ternak sapi, kambing, dan domba. Kemudian air liur berlebihan, ada luka melepuh di lidah dan mulut. Selain itu ternak juga tidak mau makan.

"Sapi biasanya tidak mau makan. Sapi juga tidak bisa berdiri atau tremor dan napas cepat," imbuh Widiyanti.

Pantauan detikJateng, pemeriksaan sapi dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dengan menerjunkan dokter hewan. Ratusan ekor sapi di pasar tersebut dicermati dan yang mencurigakan diperiksa.

Pemeriksaan dilakukan dengan melihat lidah, kaki dan mulut sapi. Hasilnya tidak ada satupun dari sampel yang diperiksa itu sakit.

Sementara itu, pedagang sapi, Rosyid mengatakan kalangan pedagang di Klaten sudah mengetahui jika ada PMK tersebut.

"Selama ini masih aman, belum ada informasi gejala seperti itu (PMK). Khawatir pasti ada tapi kita jarang ke Jawa Timur, Jateng dan DIY saja sudah banyak," kata Rosyid.

Pedagang sapi lain, Maryono mengatakan tidak terlalu khawatir dengan penyakit yang menyerang ternak sebab petugas dinas rutin ke pasar. Sejauh ini belum ada informasi soal PMK.

"Sapi di sini selama ini sehat saja, belum ada yang lapor sakit atau apa. Petugas juga sering datang jadi kita tenang," kata Maryono.




(rih/ahr)


Hide Ads