Pemkot Semarang Klaim Lebaran Nol Kasus COVID

Pemkot Semarang Klaim Lebaran Nol Kasus COVID

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 09 Mei 2022 18:40 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam saat menyampaikan perkembangan kasus COVID-19 di kantornya, Senin (9/5/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam saat menyampaikan perkembangan kasus COVID-19 di kantornya, Senin (9/5/2022). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Pemerintah Kota Semarang mengklaim saat ini tidak ada kasus COVID-19 aktif di daerahnya. Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Abdul Hakam berdasarkan hasil random sampling atau sampel acak sejak 27 April lalu.

"Alhamdulillah sampai hari ini kasus COVID masih zero atau tidak ada kasus baru," kata Hakam saat ditemui di kantornya di Jalan Pandanaran, Semarang, Senin (9/5/2022).

Hakam mengatakan, nihilnya kasus COVID-19 di Kota Semarang sudah terjadi sejak pekan lalu. Menurut dia, Dinkes Kota Semarang melakukan random sampling dengan tes antigen secara acak kepada 300 orang tiap hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah sampaikan, paling tidak kita sehari itu melakukan random sampling antara 200 sampai 300 orang," kata Hakam.

Bahkan, Hakam berujar, ketika laboraturium kesehatan (labkes) di Kota Semarang tutup pada 1-3 Mei, pihaknya tetap melakukan random sampling menggunakan tes antigen.

ADVERTISEMENT

"Labkes itu kita dikasih waktu tutup dari tanggal 1,2,3 (Mei). Maka untuk tanggal 1 sampai 3 juga random sampling pakai antigen," jelasnya.

Menurut Hakam, zero kasus COVID-19 bahkan terjadi ketika sudah banyak masyarakat yang abai menjaga jarak. Meski demikian, Dinkes Kota Semarang terus mengimbau masyarakat untuk tetap mengenakan masker dalam berkegiatan.

"Kayak tadi ada pertanyaan (tentang) salat safnya merapat, tapi kita masih tetap berusaha bagaimana masyarakat yang berkegiatan entah itu beribadah juga tetap masih memakai masker," ujarnya.

Hakam menambahkan Pemkot Semarang saat ini tetap bersiaga apabila ke depan akan terjadi kasus COVID-19 baru. Salah satunya dengan rutin melakukan edukasi dan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster.

"Kemudian vaksinasi juga tetap kita lakukan. Yang catatannya masih tetap oke itu yang ada di rumah dinas, karena kita buka 24 jam," jelas Hakam.




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads