Minggu Wage 8 Mei 2022: Weton Penyabar, Baik untuk Berburu

Penanggalan Jawa

Minggu Wage 8 Mei 2022: Weton Penyabar, Baik untuk Berburu

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 08 Mei 2022 08:01 WIB
Salah satu keluarga etnis Tionghoa berbagi berkah jelang Imlek dengan melepas 8 drum besar ikan lele de dalam Kali Item, Sunter, Jakarta Utara.
Ilustrasi memancing/Ramai-ramai Berburu Berkah Imlek di Kali Item Sunter (Foto: Pradita Utama)
Solo -

Hari ini, Minggu (8/5/2022) bertemu dengan pasaran Wage. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 6 Syawal 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Warigalit.

Weton (hari kelahiran) Minggu Wage atau Ahad Wage memiliki neptu 9. Pada umumnya pemilik weton ini bercita-cita tinggi dan banyak ilmu, agak keras tetapi konsisten, suka menolong dengan tulus ikhlas. Oleh karena pembawaannya yang penyabar dan manis tutur katanya, tak mengherankan jika ia mempunyai banyak sahabat.

Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Angin. Wataknya peduli terhadap segala kondisi, pandai mengambil hati orang tetapi menakutkan jika sedang marah sedangkan Pancasuda, Satriya Wibawa Artinya, dihormati orang karena kemuliaan dan keluhurannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wuku Warigalit, lambang dewanya Sang Hyang Asmara, rupawan, menjadi bahan pembicaraan dalam suatu perhelatan, jika laki-laki cenderung ingin menikah lagi, keinginannya sulit dimengerti, enggan berkumpul dalam suatu pertemuan. Pohonnya Sulastri, cantik atau rupawan, disenangi banyak orang.

Burungnya Kepodhang, cemburuan, tak suka berkumpul dengan banyak orang. Menghadap candi, selalu prihatin dan cemburu. Wataknya di mana pun bisa sukses.

ADVERTISEMENT

Jika sudah mempunyai keinginan akan diraihnya dengan sungguh-sungguh. Celakanya mudah tersangkut suatu perkara. Kala ada di atas, oleh karenanya selama tujuh hari pada wuku ini jangan memanjat atau beraktivitas yang menuju ke atas.

Pada hari Minggu Wage di wuku ini baik digunakan untuk berburu dan berpotensi mendapatkan hasil buruannya.

Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads