Korban keracunan massal akibat takjil buka bersama di Masjid At-Tin, Pucangsawit, Jebres, Solo, beberapa waktu lalu mencapai 99 orang. Salah satu korban menyebut makanan ayam bakar yang disajikan sudah basi.
Trimo, warga RT 01 RW 05, mengatakan hanya mencicipi sedikit makanan tersebut. Selain dia, istrinya pun ikut makan takjil itu.
"Saya nggak makan sebenarnya, cuma ngicipi lah. Saya rasakan agak basi. Saya bilang istri, ayamnya tidak baik, mungkin istri merasakan juga. Buang aja," kata Trimo saat dijumpai wartawan di rumahnya, Selasa (3/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malam itu juga, dirinya mengaku sudah merasa mual. Baru keesokan paginya dia mulai merasakan diare.
"Sebelum salat isya itu saya sudah agak mual, baru habis subuh itu saya seperti diare. Untung anak sama cucu nggak ikut makan," ujarnya.
Mereka kemudian ditangani oleh tim dokter di RS dr Oen Kandangsapi, Solo. Istrinya hingga kini masih harus dirawat di rumah sakit.
"Kalau saya boleh langsung pulang. Istri masih harus dirawat ini. Masih lemas, buang air empat kali, muntah," katanya.
Sementara itu, Sekretaris RT 01, Sumarno, mengatakan takjil tersebut dimasak oleh seorang jemaah setempat. Kebetulan warga tersebut memiliki usaha kuliner.
"Kebetulan ada jemaah yang jualan soto, sering memasak, kemudian menawarkan diri membuat takjil itu," kata Sumarno.
Menurutnya, saat ini masih ada 42 orang yang dirawat di rumah sakit. Namun kondisi mereka sudah membaik.
"Yang dirawat 42 orang, tapi kondisinya sudah membaik, diarenya berkurang," pungkasnya.
(bai/sip)