Keracunan massal diduga akibat takjil di Pucangsawit, Solo, pada Sabtu (30/1). Jumlah korban bertambah dari Karanganyar hingga total mencapai 99 orang dimana salah seorang meninggal dunia.
Kapolsek Jebres Kompol Suharmono menyampaikan, awalnya korban diduga keracunan berjumlah 49 orang.
"Kemarin Sabtu (30/1) ada buka puasa bersama di Masjid di Pucangsawit RT 1 RW 5, ada 100 orang yang ikut," terang Suharmono saat dihubungi detikJateng, Minggu (1/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan orang tersebut mengeluh pusing dan mual. Sebanyak 48 orang langsung dibawa ke klinik, sementara satu orang dirujuk ke rumah sakit.
Puluhan orang yang dirawat di klinik telah diperbolehkan pulang pada keesokan harinya karena kondisinya yang membaik.
Namun pada sore harinya, warga kembali merasakan gejala keracunan sehingga dievakuasi ke sejumlah rumah sakit.
"Ada yang dibawa ke dr Moewardi, Hermina, dr Oen dan ke rumah sakit lainnya," imbuhnya.
Polisi juga telah mengamankan sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal. Sampel makanan itu dibawa ke Laboratorium forensik (Labfor) Polda Jateng.
Diwawancara terpisah, Lurah Pucangsawit, Yosef Fitriyanto menjelaskan seorang warga yang meninggal dunia bernama Jumadi. Jumadi disebut sebelumnya memiliki sejumlah penyakit penyerta atau komorbid.
"Warga yang meninggal mempunyai komorbid atau penyakit penyerta, jantung, asam lambung, tensi," tuturnya saat dihubungi detikJateng, Minggu (1/5) malam.
Jumlah Korban Bertambah
Yosef Fitriyanto mengungkap jumlah warganya yang menjadi korban keracunan bertambah menjadi total 82 orang pada Senin (2/5). Terdiri dari 34 orang dirawat di rumah sakit, 47 dirawat di rumah masing-masing dan seorang meninggal dunia.
"82 warga itu merupakan warga Pucangsawit RW 01 semua," sambungnya.
Korban Meluas hingga Karanganyar
Sekretaris Desa Muhammad Subhan mengungkap 17 warganya dari Dukuh Kricikan menjadi korban keracunan yang sama dengan warga Pucangsawit Solo. Terdiri dari 10 anak dan 7 orang dewasa.
Subhan menjelaskan warganya yang menjadi korban keracunan itu menyantap makanan yang sama yang disajikan di Masjid At Tin Pucangsawit. Makanan buka bersama itu dibawa ustaz dan kemudian dibagikan kepada jemaah di Masjid Al Amin.
Belasan orang korban ditangani oleh bidan dan telah diperbolehkan pulang.
(sip/sip)