49 Warga Solo Dilarikan ke RS Diduga Keracunan Makanan Bukber, 1 Meninggal

49 Warga Solo Dilarikan ke RS Diduga Keracunan Makanan Bukber, 1 Meninggal

Ari Purnomo - detikJateng
Senin, 02 Mei 2022 06:06 WIB
Evakuasi korban keracunan massal di Solo, Minggu malam (1/5/2022).
Evakuasi korban keracunan massal di Solo, Minggu malam (1/5/2022). (Foto: Ari Purnomo/detikJateng)
Solo -

Puluhan warga Pucangsawit, Jebres, Kota Solo, dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami keracunan makanan usai mengikuti acara buka bersama. Satu korban dinyatakan meninggal dunia.

"Satu warga dengan nama Jumadi meninggal dunia (diduga akibat keracunan). Untuk usianya masih kita pastikan, " terang Lurah Pucangsawit, Yosef Fitriyanto saat dihubungi detikJateng, Minggu (1/5/2022) malam.

Yosef menambahkan, korban sebelumnya juga mempunyai sejumlah penyakit penyerta (komorbid). "Warga yang meninggal mempunyai komorbid atau penyakit penyerta, jantung, asam lambung, tensi," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Kapolsek Jebres Kompol Suharmono mengatakan, proses evakuasi terhadap puluhan warga sudah selesai dan tinggal dilakukan pendataan.

"Ini (sudah selesai), tinggal datanya saja," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Suharmono juga menyampaikan, pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga keracunan.

"Kami sudah amankan sampel makanan ayam bakar sisa kemarin," kata Suharmono.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 49 warga Pucangsawit harus dievakuasi ke sejumlah rumah sakit lantaran mengalami gejala keracunan makanan. Diduga mereka keracunan makanan dalam acara buka puasa bersama yang digelar sehari sebelumnya.

Kapolsek Jebres Kompol Suharmono menyampaikan, ada total 49 yang mengalami gejala keracunan.

"Kemarin Sabtu (30/1) ada buka puasa bersama di masjid di Pucangsawit RT 1 RW 5, ada 100 orang yang ikut," terang Suharmono saat dihubungi detikJateng.

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, puluhan warga tersebut sudah menjalani pengobatan di klinik pada Minggu (1/5) siang. Setelah dinyatakan membaik, warga diperbolehkan kembali ke rumah.

"Tetapi sore harinya warga kembali mengeluhkan mual dan pusing, sehingga harus dievakuasi ke rumah sakit," kata Suharmono.




(aku/ams)


Hide Ads