Minggu Pahing 1 Mei 2022: Weton Pekerja Keras

Penanggalan Jawa

Minggu Pahing 1 Mei 2022: Weton Pekerja Keras

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 01 Mei 2022 07:56 WIB
Kalender Mei 2022
Kalender Mei 2022. Foto: Dadan Kuswaraharja
Solo -

Hari ini, Minggu (1/5/2022) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 29 Pasa 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Gumbreg.

Weton (hari kelahiran) Minggu Pahing atau Ahad Pahing memiliki neptu 14. Kecenderungannya pandai menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, hingga tampak tetap tenang dan sabar.

Pemilik weton ini biasanya senang bergaul dan mempunyai banyak teman, tetapi sayangnya, acap kali kukuh dengan pendapatnya sendiri yang belum tentu benar dan cenderung angkuh. Pada umumnya mereka bertipe pekerja keras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan. Sedangkan Pancasuda pada weton ini adalah Wasesa Segara. Ini dapat dimaknai bahwa watak positifnya bagaikan lautan, yakni amot ujar ala becik (Jika dicaci tak benci, jika dipuji tak tinggi hati). Selain itu sifat pemurah, pemaaf, berwibawa, berwawasan luas dan sikap bertanggung jawab mendominasinya.

Wuku GumbrΓͺg, lambang dewanya Bathara Cakra. Wataknya jika berbicara tak diulang-ulang, ikhlas tanpa ditutup-tutupi. Kaki depannya mencelup di api, apa yang dikatakan di depan tampak mengenakkan, tetapi keras di belakang. Gedhongnya ada di belakang. Pertanda merelakan apa yang dimilikinya tanpa ditutup-tutupi.

ADVERTISEMENT

Pohonnya beringin, menjadi tempat berlindung dan mengundang simpati atasannya. Orang yang melihat menaruh rasa simpatik, dan ingin bernaung. Burungnya ayam hutan, menjadi piaraan orang besar, lagi pula pandai menguntai kata-kata dan bicaranya enak didengar, siapa saja yang melihat senang penuh rasa asih. Pengabdiannya diakui, dipercaya dalam hal pekerjaannya. Tampak besar pengaruhnya.

Gambarannya bagaikan petir menyambar, banyak ilmu dan banyak bicaranya, tetapi tak tahu akhirnya. Hatinya merasa suci, akhirnya gagal yang menyerap ilmu darinya. Lambangnya kayu yang mati, bahayanya kalap di air. Kala ada di Selatan, selama tujuh hari pada wuku ini jangan pergi ke arah Selatan untuk urusan yang sangat penting.

Pada hari Minggu Pahing di Wuku ini secara umum kurang baik untuk aktivitas penting. seyogyanya jangan menanam, dan jangan bepergian jauh.

(Oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)




(ahr/ahr)


Hide Ads