Kisah Mudik Kaum Boro, 24 Jam Naik Bus dari Bandung ke Wonogiri

Kisah Mudik Kaum Boro, 24 Jam Naik Bus dari Bandung ke Wonogiri

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Sabtu, 30 Apr 2022 12:22 WIB
Suasana Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Sabtu (30/4/2022).
Suasana Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Sabtu (30/4/2022). (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Wonogiri -

Mudik tahun ini memunculkan kisah dan cerita yang berkesan bagi warga perantauan. Tak terkecuali kaum boro Wonogiri yang pulang kampung pada momen Lebaran Idul Fitri tahun ini.

Kesan perjalanan mudik dirasakan oleh Farizal (52). Pada Sabtu (30/4/2022) siang, ia tiba di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri. Setelah turun dari bus, ia bersama keluarganya yang mudik membawa beberapa barang yang dikemas dalam sejumlah tas.

Setelah tiba di terminal, ia bersama keluarganya berhenti sejenak untuk istirahat dan menunggu jemputan dari keluarga yang ada di kampung halamannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farizal dan keluarganya merupakan perantau asal Dusun Melikan, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Mereka merantau ke Bandung, Jawa Barat.

"Macet jalannya, kalau dihitung hampir 24 jam di jalan. Dari masuk tol Bandung saja sudah macet. Di beberapa jalan tadi juga ada yang macet," kata dia kepada detikJateng di Terminal Giri Adilura Wonogiri, Sabtu.

ADVERTISEMENT

Farizal menjelaskan, ia bersama keluarganya berangkat dari rumah pada Jumat (29/4) pukul 12.00 WIB. Bus mulai dari berangkat pukul 15.00 WIB. Kemudian tiba di Terminal Giri Adipura pada Sabtu pukul 11.15 WIB.

"Ya meski lama di perjalanan yang penting sekarang sudah sampai di Wonogiri. Sudah terobati capeknya, nanti bisa ketemu keluarga di rumah," ungkap dia.

Setelah dua tahun tidak bisa mudik, Farizal merasa senang tahun ini mudik diperbolehkan. Ia bersama istri dan dua anaknya akhirnya bisa pulang kampung pada lebaran tahun ini.

"Dua tahun absen (tidak bisa mudik), sekarang alhamdulillah bisa mudik. Sangat senang dikasih kesempatan dan waktu untuk bisa mudik, menengok orang tua dan keluarga di rumah," kata Farizal.

Farizal mengatakan, ia dan keluarganya membayar bus sebesar Rp320.000 per orang.




(sip/sip)


Hide Ads